News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Vladimir Putin Ajak Prabowo Subianto Sarapan Pagi di Istana Kremlin

Penulis: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prabowo Subianto dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin akan mengadakan pembicaraan di Istana Kremlin dengan Menteri Pertahanan Republik Indonesia sekaligus Presiden terpilih Prabowo Subianto yang tengah mengunjungi Moskow.

Demikian kata Juru Bicara Istana Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan, Rabu (31/7/2024).

"Hari ini Presiden [Rusia] [Vladimir] Putin akan melakukan kontak dengan presiden terpilih dan penjabat Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto, yang sedang dalam kunjungan kerja ke Moskow," kata juru bicara itu.

Subianto memenangkan pemilihan presiden pada bulan Februari dan akan mulai menjabat pada bulan Oktober.

Peskov juga mengatakan bahwa setelah pembicaraan dengan sekelompok kecil delegasi, akan ada pertemuan dalam format sarapan pagi.

"Ini adalah sistem komunikasi yang sangat efektif, yang memungkinkan untuk membahas secara menyeluruh semua isu agenda bilateral," ungkapnya.

Baca juga: Prabowo Temui Erdogan di Ankara, Bicara Persahabatan Kedua Negara dan Pertahanan

Juru bicara Kremlin menekankan bahwa Indonesia adalah mitra penting Rusia dan negara besar di kawasan tersebut.

Indonesia oleh Rusia dinilai memainkan peran yang semakin penting dalam urusan internasional.

"Kami tertarik untuk mengembangkan hubungan perdagangan dan ekonomi, ada banyak proyek untuk kerja sama bersama," tambah Peskov.

Juga Bertemu Menhan Rusia

Duta Besar Indonesia untuk Moskow Jose Tavares kepada RIA Novosti mengatakan Prabowo Subianto juga berencana bertemu dengan Menteri Pertahanan Andrei Belousov.

Pada bulan Juni, Prabowo juga bertemu dengan Presiden Ukraina Vladimir Zelensky di Singapura sebagai bagian dari forum Dialog Shangri-La dan membuat proposal untuk penyelesaian damai di Ukraina.

Menurut Prabowo, ia berusaha meyakinkan Zelensky bahwa Indonesia bisa menjadi mediator dalam potensi proses perdamaian, namun ia tidak setuju dengan inisiatif tersebut .

Selain itu, Subianto menyebut inisiatif perdamaian yang diajukannya setahun lalu masih relevan.

Rencana tersebut mencakup pembentukan zona demiliterisasi di jalur kontak dan penempatan pasukan penjaga perdamaian PBB di sana .

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini