News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Berduka Atas Kematian Ismail Haniyeh, JK Meyakini Peristiwa Ini Menambah Ketegangan di Jalur Gaza

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Presiden ke 10 dan 12 RI, M Jusuf Kalla bertemu dengan Pemimpin Politik Gerakan Hamas, Ismail Haniyeh di Doha, Qatar, Jumat (12/7/2024). Dalam pertemuan selama dua jam itu, Jusuf Kalla menyampaikan bela sungkawa kepada bangsa Palestina yang menjadi korban selama konflik.

Haniyeh berada di Teheran untuk menghadiri upacara pelantikan Presiden Iran Masoud Pezehkian.

Anggota biro politik Hamas, Musa Abu Marzouk, mengatakan pembunuhan Haniyeh adalah tindakan pengecut. Kata dia, Hamas akan membalas tindakan itu.

"Dengan belasungkawa bagi negara Palestina yang heroik dan negara Islam ini dan para pejuang di Front Perlawanan, dan negara Iran yang terhormat, pagi ini (Rabu) kediaman Dr. Ismail Haniyeh, kepala biro politik Perlawanan Islam Hamas, diserang di Teheran, dan setelah peristiwa ini, dia dan salah satu pengawalnya mati syahid," demikian pernyataan Hamas dikutip dari Mehr News.

Haniyeh menjadi tokoh penting dalam negosiasi dengan Israel. Posisi tersebut menjadikannya target serangan Israel, meski tidak secara terang-terangan.

Tetapi sebelum kematiannya, Israel telah menyasar anggota keluarga Haniyeh terlebih dahulu.

Ada dua serangan Israel yang mengakibatkan banyak anggota keluarga Ismail Haniyeh tewas.

Dilansir Al Jazeera, serangan Israel di Gaza utara telah menewaskan tiga putra Haniyeh pada Rabu (10/4/2024) lalu.

Haniyeh mengonfirmasi pembunuhan anak-anaknya, Hazem, Amir, dan Mohammad, beserta sejumlah cucunya.

Haniyeh mengatakan mereka menjadi sasaran dalam perjalanan mengunjungi kerabat untuk merayakan Idulfitri di kamp pengungsi Shati.

Dia menambahkan, sekitar 60 anggota keluarganya, termasuk keponakan, telah terbunuh sejak dimulainya perang.

Namun, Haniyeh menekankan, para pemimpin Palestina tidak akan mundur jika keluarga dan rumah mereka menjadi sasaran.

"Jika mereka (Israel) mengira, menargetkan anak-anak saya di puncak perundingan ini akan menyebabkan Hamas menyerah, mereka salah besar," kata Haniyeh.

Dia juga menambahkan, darah anak-anaknya tidak lebih berharga daripada rakyat Palestina.

"Darah anak-anakku tidak lebih berharga daripada darah anak-anak rakyat Palestina. Semua martir Palestina adalah anak-anakku," tuturnya.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini