"Pagi ini, kediaman Ismail Haniyeh di Teheran diserang, yang mengakibatkan dia dan salah satu pengawalnya tewas. Penyebabnya masih diselidiki dan akan segera diumumkan," kata Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) dalam sebuah pernyataan.
Ismail Haniyeh dipandang sebagai adalah pemimpin negosiasi, yang diharapkan dapat membuahkan gencatan senjata segera.
-- Serangan militer Israel terus berlanjut di Gaza.
Sedikitnya delapan orang tewas setelah penembakan di kamp Maghazi dan tiga orang tewas dalam serangan terhadap sebuah rumah di kamp pengungsi Nuseirat.
-- Seorang penasihat militer Iran di Lebanon juga tewas dalam serangan Israel di Beirut pada Selasa malam, kantor berita Iran IRNA melaporkan.
-- Wakil perwakilan Jepang di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mendorong peningkatan upaya untuk mencegah konflik di Timur Tengah.
Ia memperingatkan di Dewan Keamanan PBB bahwa “wilayah tersebut berada di ambang perang habis-habisan”.
-- Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese dan Menteri Luar Negeri Penny Wong baru saja menginstruksikan semua warga negara Australia di Lebanon segera meninggalkan negara tersebut.
Australia juga menarik kembali pernyataannya dan menegaskan bahwa mereka tidak mengubah posisinya terkait Dataran Tinggi Golan yang diduduki, setelah Wong menggambarkan Majdal Shams sebagai “kota Israel”.
Sebuah proyektil jatuh di lapangan sepak bola di wilayah Druze, Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, menewaskan 12 anak-anak dan remaja, serta melukai 30 lainnya pada Sabtu (27/7/2024).
Israel menyalahkan Hizbullah atas serangan hari Sabtu di kota Majdal Shams, kelompok Lebanon itu membantah bertanggung jawab.
Militer Israel mengklaim telah menemukan bukti di lokasi kejadian yang menunjukkan roket Falaq-1 buatan Iran jatuh di lapangan sepak bola.
Hizbullah dan Israel telah saling serang lintas perbatasan sejak konflik Gaza pada bulan Oktober, yang menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya perang habis-habisan.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)