"Kami melancarkan perang terbuka untuk membebaskan Yerusalem dan siap membayar harga berapa pun," Zuhri, mengutip The Times Of Israel.
Turki Siap Pasang Badan Serang israel
Sehari sebelum kematian pimpinan Hamas, presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, mengancam akan menyerang Israel jika Netanyahu terus menggempur jalur Gaza. Erdogan berdalih pengiriman pasukan perlu dilakukan untuk melindungi warga Palestina.
"Sama seperti kita memasuki (Nagorno-Karabakh), sama seperti kita memasuki Libya, kita mungkin melakukan hal yang sama kepada mereka. Tidak ada yang tidak dapat kita lakukan. Kita hanya harus kuat," ancam Erdogan atas aksi genosida Israel.
Tak sampai disitu untuk mendukung hak-hak warga Palestina, Erdogan bahkan menolak rencana pembentukan zona penyangga pasca perang yang digagas Israel.
Diketahui sebelumnya, sejak perang Gaza pecah pada Oktober tahun lalu pemerintah Turki menjadi salah satu tokoh paling vokal melemparkan kritik keras terhadap serangan Israel ke Gaza. Ia bahkan kerap menyinggung operasi militer Israel yang telah memicu genosida massal.
Untuk memprotes tindakan yang dilakukan PM Netanyahu dan pasukannya, Turki bahkan nekat menghapus Israel dari daftar negara target ekspornya, memangkas pemasukan negara yang diperkirakan bernilai 7 miliar dolar AS atau senilai Rp 111,7 triliun (kurs Rp 15.968).