Serangan itu kemungkinan dilakukan oleh jet tempur generasi kelima F-35, yang memiliki kemampuan siluman canggih yang mampu menghindari radar dan dioptimalkan untuk menembus jaringan pertahanan udara berlapis-lapis.
Pernah Diincar Indonesia, Kini Dipakai Israel
Awal tahun 2024 ini, Israel kembali menambah armada perangnya.
Israel menandatangani kesepakatan dengan Amerika Serikat untuk mendapatkan skuadron jet tempur F-35 ketiga.
Kesepakatan senilai $3 miliar yang mencakup 25 pesawat tempur siluman canggih yang dibuat oleh Lockheed Martin.
Dikutip dari Times of Israel, Pesawat-pesawat itu akan menambah jumlah armada F-35I Angkatan Udara Israel menjadi 75 unit dalam beberapa tahun mendatang.
Sejauh ini, hanya 39 dari pesanan awal Israel yang berjumlah 50 unit F-35 yang telah dikirimkan
Israel adalah negara kedua setelah AS yang menerima F-35 dari Lockheed Martin dan salah satu dari sedikit negara yang diizinkan memodifikasi pesawat canggih tersebut.
Dua jet tempur F-35I pertama milik IAF tiba pada bulan Desember 2016.
Sekitar setahun kemudian, jet tempur siluman tersebut, yang dikenal di Israel sebagai Adir, dinyatakan beroperasi, dan beberapa bulan setelah itu, kepala angkatan udara mengungkapkan bahwa pesawat tersebut telah melakukan serangan bom, menjadikan Israel sebagai negara pertama yang mengakui penggunaan pesawat tersebut secara operasional.
F-35 generasi kelima telah dipuji oleh banyak ahli militer, tidak hanya karena kemampuan ofensif dan silumannya tetapi juga karena kemampuannya untuk menghubungkan sistemnya dengan pesawat lain dan membentuk jaringan berbagi informasi.
Hanya segelintir negara yang memiliki pesawat jet F-35.
Selain Amerika dan Israel, Italia juga memiliki pesawat ini.
Di Asia hanya Singapura yang kabarnya memiliki F-35.
Beberapa waktu lalu Indonesia pernah berminat membeli F-35 namun ditentang Amerika Serikat sebagai produsen.