TRIBUNNEWS.COM – Iran beri penghormatan terakhir kepada Ismail Haniyeh dalam upacara kematian yang diadakan di Teheran, Iran, Kamis (1/8/2024).
Sebagai penghormatan terakhir Iran, jenazah Haniyeh diberi perlakuan yang sama seperti pemakaman mendiang presiden negara tersebut sebelumnya, Ebrahim Raisi.
Dilansir Al Jazeera, presiden Iran yang meninggal dunia dalam kecelakaan helikopter itu dimakamkan pada Rabu (22/5/2024) lalu.
Upacara pemakamannya dilakukan di Universitas Teheran, dengan ribuan pelayat hadir sambil membawa fotonya.
Spanduk-spanduk fotonya juga dipasang di area kota sebagai penghormatan terakhir kepada mendiang presiden Iran itu.
Sama halnya dengan upacara kematian Ismail Haniyeh yang diadakan di Universitas Teheran disertai spanduk-spanduk fotonya sebagai penghormatan terakhir.
Negara tersebut juga mengumumkan tiga hari masa berkabung publik, menurut laporan media pemerintah Iran, dikutip dari CNN Internasional.
Bahkan, sama seperti dalam upacara kematian Ebrahim Raisi, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memimpin doa dalam upacara kematian pemimpin Hamas itu.
Doa berlangsung di Universitas Teheran kemudian jenazah dibawa ke Lapangan Azadi, yang jaraknya sekitar 6 kilometer, menurut kantor berita Iran Mehr News.
Ribuan orang juga menghadiri upacara tersebut untuk memberi penghormatan terakhir kepada pemimpin Hamas itu.
Perlakuan tersebut berkaitan dengan Iran sebagai tuan rumah dan pemimpin Hamas yang tengah menjadi tamu negaranya itu terbunuh di ibu kotanya, Teheran.
Baca juga: Upacara Kematian Ismail Haniyeh Diadakan di Teheran, Pemimpin Tertinggi Iran Pimpin Doa
Seorang profesor dari Universitas Teheran, Foad Izadi mengatakan, terbunuhnya seorang pejabat tinggi di ibukota merupakan hal yang mengejutkan.
"Ketika seorang pejabat tinggi terbunuh di ibu kota, ini merupakan suatu kejutan," kata Izadi, dikutip dari Al Jazeera.
Izadi juga mengatakan, untuk menghormati Haniyeh, Iran memberinya perlakuan yang sama seperti Ebrahim Raisi.