TRIBUNNEWS.COM -- Tewasnya pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh membuat murka pemimpin Iran Ayatollah Ali Khamenie.
Selain Hamas menjadi sekutu Iran, pembunuhan yang dilakukan di Teheran, pada Selasa (30/7/2024) pagi tersebut dianggap mempermalukan negara para mullah tersebut.
Rumah tempat Haniyeh tinggal di ibu kota Iran dirudal oleh Israel. Pemimpin Iran tewas bersama seorang kepercayaannya.
Baca juga: Arab Saudi dan Qatar Setujui Langkah Iran Gelar Rapat Darurat OKI Terkait Tewasnya Ismail Haniyeh
Haniyeh datang ke Teheran atas undangan pemerintah Iran untuk menghadiri pelantikan Presiden Iran yang baru Masoud Pezeshkian.
Pemimpin Iran pun pada Rabu (31/7/2024) langsung memerintahkan militernya yaitu garda nasional untuk melakukan pembalasan.
Balas dendam tersebut saat ini belum dilakukan, dan kemungkinan Iran sedang merencanakan.
Seorang analis yang berbasis di Teheran, Amir Hossein Vazirian mengatakan kepada Newsweek bahwa Iran memiliki "tiga opsi" untuk membalas serangan itu.
Vazirian mengatakan tiga opsi tersebut adalah:
Operasi langsung
Operasi langsung dilakukan Iran dengan meluncurkan rudal dan drone yang dilmiliki Iran. Dalam jarak kdeua negara yang mencapai hampir 2.000 kilometer, Iran memiliki sejumlah rudal dan drone yang bisa masuk ke arah Israel.
Iran pada April lalu juga menembak Israel dengan drone dan rudal-rudal mereka. Serangan dilakukan dengan mana "Operasi Janji Nyata".
Saat itu sejumlah drone dan rudal Iran dilaporkan epas dari iron dome Ukraina. Sejumlah fasilitas Israel hancur dibombardir Iran. Akan tetapi Israel merahasiakan jumlah kerusakan dan korban dari penembakan Iran.
Operasi tidak langsung
Selanjutnya, Iran juga bisa menggunakan opsi tak langsung. Pilihan ini bisa dilakukan oleh Iran yang memiliki pengaruh di Timur Tengah.
Sejumlah proksi Iran seperti Hizbullah dan Houthi yang selama ini memiliki hubungan mesra dengan Iran juga bisa dipersenjatai lebih banyak.
Kedua organisasi yang disebut-sebut didukung oleh Iran itu telah lama jual beli serangan dengan Israel.
Operasi campuran
Operasi langsung bisa digabung dengan operasi tak langsung atau operasi hibrida yang akan melibatkan serangan langsung Iran terhadap Israel serta serangan serentak oleh faksi-faksi Poros Perlawanan.