Menurutnya, mendiang Fouad Shukr mengawasi pembangunan kemampuan, yang dianggap sebagai salah satu kemampuan terpenting dalam perlawanan.
Martir Fouad Shukr adalah pemimpin kelompok yang pergi ke Bosnia untuk mendukung umat Islam pada awal tahun 1990an.
"Kita telah memasuki fase baru, dan tekanan pada semua lini untuk mengendalikan perlawanan di Palestina tidak akan berhasil."
Tidak ada solusi kecuali menghentikan agresi terhadap Gaza.
Ia menilai adegan saat Netanyahu menyampaikan pidato di Kongres yang diiringi tepuk tangan adalah adegan kemunafikan terbesar di dunia.
"Mulai besok pagi, kami akan kembali bekerja secara normal di front dukungan Gaza, dan ini tidak ada hubungannya dengan respons terhadap pembunuhan Sayyed Fouad."
"Musuh dan orang-orang di belakang mereka mau tidak mau harus menunggu tanggapan kita, Insya Allah," pungkasnya.
Amerika cemas
Di sisi lain, Amerika Serikat (AS) mengakui bahwa Iran mampu melancarkan serangan besar-besaran ke Israel.
“Iran sudah membuktikan mampu dan punya kemauan untuk melancarkan serangan besar ke Israel,” ujar Penasihat Komunikasi Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby pada hari Kamis, (1/7/2024), dikutip dari Press TV yang mengutip MSNBC.
Hal ini terbukti dalam Operasi Janji Sejati yang dilakukan oleh Iran pada tanggal 13 April lalu.
Ketika itu, Iran melepaskan lebih dari 300 rudal dan pesawat nirawak sebagai balasan atas pembunuhan dua jenderal Iran oleh Israel di Suriah.
Adapun saat ini situasi di Timur Tengah makin panas setelah Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh tewas dibunuh di Teheran, Iran.
Iran menuding Israel berada di balik pembunuhan itu dan sudah berjanji akan membalasnya.