Israel dalam Tekanan, IDF Batalkan Liburan Tentara karena Khawatir Konflik Besar Segera Terjadi
TRIBUNNEWS.COM- Israel batalkan liburan tentaranya karena khawatir konflik akan segera terjadi.
Israel telah memutuskan untuk membatalkan liburan prajurit di unit tempur, menurut situs berita Israel Walla .
Keputusan militer Israel tersebut merupakan bagian dari keadaan siaga dalam mengantisipasi kemungkinan tanggapan dari Iran dan Hizbullah menyusul pembunuhan tokoh kunci, kepala Hamas Ismail Haniyeh dan Panglima Hizbullah Fuad Shukr .
Situs berita tersebut juga melaporkan bahwa tentara Israel telah meningkatkan kehadirannya di Tepi Barat yang diduduki karena situasi keamanan saat ini, karena khawatir akan terjadinya eskalasi di berbagai lini.
Militer Israel menyatakan bahwa pihaknya sedang mempersiapkan dan berkoordinasi dengan pasukan keamanan di Tepi Barat untuk berbagai skenario.
Netanyahu Mengatakan Israel Siap Hadapi Skenario Apa Pun
Setelah pembunuhan pemimpin Hizbullah Fuad Shukr, Israel berada dalam kondisi siaga tinggi, kata Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Di tengah meningkatnya ekspektasi bahwa Iran atau sekutunya akan membalas pembunuhan para pemimpin senior Hizbullah dan Hamas minggu ini, Reuters telah melaporkan.
"Israel sangat siap menghadapi skenario apa pun, baik secara defensif maupun ofensif," kata Netanyahu dalam pernyataan yang dirilis oleh kantornya setelah kunjungan ke Komando Front Dalam Negeri.
"Kami akan menuntut harga yang sangat mahal untuk setiap tindakan agresi terhadap kami dari arena mana pun."
Pemimpin kelompok Hizbullah di Lebanon, Sayyed Hassan Nasrallah, pada hari Kamis berjanji untuk menanggapi pembunuhan komandan militer paling senior kelompok itu oleh Israel dalam serangan di pinggiran selatan Beirut minggu ini.
Nasrallah, saat berbicara di pemakaman komandan yang terbunuh Fuad Shukr, mengatakan negara-negara yang tidak disebutkan namanya telah meminta Hizbullah untuk tidak membalas, namun ia mengatakan kelompok itu sedang menjajaki respons yang “nyata dan terencana”.
Netanyahu mengatakan Israel Siap untuk Setiap Skenario Setelah Pembunuhan Pemimpin Hizbullah
"Hari-hari yang penuh tantangan akan segera tiba, dan sejak serangan di Beirut, ancaman telah terdengar dari mana-mana," kata perdana menteri Israel.