Para ahli mengatakan bahwa insiden ini tidak hanya menyoroti kerentanan keamanan Iran, tetapi juga mengungkap ketidakefektifan kebijakan Teheran dalam menangkis kritik terhadap keamanannya yang buruk.
Ada perdebatan luas mengenai apakah serangan itu akan membuat Israel semakin berani melanjutkan serangannya tanpa hukuman atau berpotensi memicu konflik regional atau global yang lebih luas.
Toga menghubungkan serangan nekat Israel dengan teknologi Iran yang tidak memadai, yang tidak dapat memberikan perlindungan keamanan yang diperlukan untuk Haniyeh.
Beberapa laporan Iran menunjukkan bahwa Haniyeh menjadi sasaran pesawat nirawak Kamikaze.
"Jika itu adalah pesawat nirawak Kamikaze, yang telah digunakan berkali-kali di Iran oleh Israel, itu akan menunjukkan kegagalan intelijen karena (keberadaan) jaringan Mossad di Teheran, bukan kelemahan teknis," ungkapnya kepada TRT World.
"Iran mungkin akan menyangkal bertanggung jawab, dengan alasan bahwa jika radar gagal mendeteksi rudal, itu bukan kesalahan mereka."
"Namun, jika pesawat nirawak Kamikaze terlibat, itu akan menunjukkan bahwa Mossad dapat beroperasi dengan bebas di dalam kota-kota Iran."
Serangan pesawat tak berawak yang begitu presisi berarti Israel harus memiliki aset di darat untuk menentukan lokasi pasti Haniyeh.
Baca juga: Ismail Haniyeh Tewas Akibat Bom yang Diselundupkan ke Wisma Tamu Beberapa Bulan Lalu, Laporan NYT
Mereka menegaskan bahwa jika sebuah rudal terlibat, kemungkinan besar akan mengakibatkan kematian semua orang yang hadir di sana.
Dikutip dari TRT World, jangkauan intelijen Israel pun jadi sorotan karena membunuh pimpinan Hamas di momen sepenting itu di Iran.
Pada April kemarin, Israel dan Iran berada di ambang perang habis-habisan ketika Teheran mengirimkan pesawat tak berawak dan rudal ke Tel Aviv sebagai respons atas serangan mematikan Israel terhadap konsulatnya di Suriah.
Daftar incaran Israel
Haniyeh merupakan salah satu pemimpin terkemuka Palestina yang masuk daftar incaran Israel, bersama dengan anggota elite politik Hamas lainnya.
Selama 10 terakhir, Israel telah melancarkan perang tanpa pandang bulu di Gaza, dengan mengklaim bahwa tindakannya ditujukan semata-mata kepada anggota Hamas.
Namun, Israel telah membunuh hampir 40.000 warga Palestina, banyak di antaranya adalah wanita dan anak-anak.