Seorang warga mengatakan konvoi puluhan kendaraan disertai penjaga khusus tampak memasuki dan meninggalkan kompleks tersebut selama dua hari terakhir.
Seorang warga menggambarkan serangan yang menewaskan Haniyeh.
Ia mengaku mendengar suara ledakan kecil pada Rabu dini hari, sekitar pukul 2.00 waktu setempat.
"Kami mendengar suara sekitar pukul 2 pagi (waktu setempat). Bukan ledakan keras, tapi seperti suara ledakan kecil," ungkapnya.
Hal serupa juga turut dikonfirmasi seorang warga lainnya.
Terkait tewasnya Haniyeh di Teheran, para analis menduga serangan itu sengaja dilalakukan untuk mempermalukan Iran.
Baca juga: Sosok Pengawal Haniyeh, Wasim Abu Shaaban, yang juga Tewas di Teheran, Wakil Komandan Al-Qassam
"Apa yang terjadi di Teheran merupakan hal buruk bagi aparat keamanan Iran."
"Itulah sebabnya Iran, entah bagaimana, merasa harus menanggapi serangan itu," kata peneliti di Pusat Studi Strategis Timur Tengah di Teheran, Abas Aslani, kepada Al Jazeera.
Khamenei Janjikan Serangan Balas Dendam
Pasca-tewasnya Haniyeh, Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menjanjikan "hukuman keras" bagi Israel sebagai balasan.
"Rezim Zionis kriminal dan teroris telah membunuh tamu kami yag terkasih di rumah kami (Iran) dan membuat kami berduka," kata Khamenei dalam sebuah pernyataan, Rabu.
Ia menambahkan, "rezim Zionis juga menyiapkan dasar untuk hukuman keras bagi dirinya sendiri."
Khamenei juga menegaskan, adalah tugas Iran untuk membalas pembunuhan Haniyeh.
"Kami menganggap bahwa adalah tugas kami untuk membalas darahnya (tewasnya Haniyeh) dalam insiden pahit dan sulit yang terjadi di wilayah Republik Islam ini," kata Khamenei, seraya menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Haniyeh dan kelompok Palestina.
Sebagai informasi, Haniyeh tewas diserang di Teheran, Rabu dini hari, dalam perjalanannya menghadiri pelantikan Presiden baru Iran, Masaoud Pezeshkian.