Pesawat nirawak dan rudal yang diluncurkan dari Irak, Lebanon, dan Suriah akan jauh lebih susah ditangkis Israel. Hal itu karena jaraknya yang lebih dekat dari Israel.
Pasukan Israel dan AS hanya akan mempunyai waktu jauh lebih sedikit untuk menangkisnya.
Adapun pesawat nirawak Hizbullah hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk mencapai Kota Haifa dan 40 menit ke ibu kota Israel.
Iran bisa memnafaatkan waktu tempuh yang pendek ini untuk memusatkan satu target di Israel daripada dua target.
Waktu tempuh pendek bagi pesawat nirawak memungkinkan Iran untuk mengoordinasikannya dengan rudal balistik yang ditembakkan dari Iran. Waktu tempuh rudal itu umumnya kurang dari 10 menit.
Jikan Iran dan sekutunya bisa memusatkan serangan pesawat dan rudal ke arah target secara bersamaan, gangguan yang muncul akibat satu senjata bisa memudahkan senjata lain untuk menembus pertahanan Israel.
Iran dan Poros Perlawanan juga akan diuntungkan oleh adanya kenyataan mereka pernah mencoba menjebol sistem pertahanan Israel. Dengan demikian, Iran c.s. sudah mempelajari cara melancarkan serangan yang lebih efektif.
Hizbullah dan Houthi sudah beberapa kali berhasil menembus pertahanan Israle sejak April 2023.
Baca juga: Brigade Al Qassam Klaim Luncurkan 10 Roket ke Pangkalan Militer di Israel Selatan
Contoh yang paling bagus ialah pesawat nirawak Houthi yang bisa menyerang Tel Aviv pada pertengahan Juli lalu.
Sistem pertahanan Israel dalam beberapa bulan belakangan juga kesusahan menangkis pesawar nirawak Hizbullah karena waktu tempuh yang pendek dan faktor medan, yakni wilayah pegunungan.
AS akui Iran bisa serang Israel
AS mengakui Iran mampu melancarkan serangan besar-besaran ke Israel.
Di samping itu, AS mengatakan Iran punya tekad atau kemauan untuk menyerang musuh besarnya di tepi Laut Mediterania itu.
“Iran sudah membuktikan mampu dan punya kemauan untuk melancarkan serangan besar ke Israel,” ujar Penasihat Komunikasi Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby pada hari Kamis, (1/7/2024), dikutip dari Press TV yang mengutip MSNBC.
Bukti itu ialah Operasi Janji Sejati yang dilakukan oleh Iran pada tanggal 13 April lalu.