Serangan terhadap Haniyeh merupakan salah satu dari beberapa serangan terkini yang menewaskan sejumlah tokoh senior Hamas atau Hizbullah dalam konflik yang kini meluas dari Gaza hingga Laut Merah dan Lebanon dan seterusnya.
Haniyeh adalah wajah diplomasi internasional Hamas ketika serangan Israel menghancurkan Gaza.
Tiga putranya tewas dalam serangan udara Israel di daerah kantong yang terkepung itu pada bulan April bersama dengan empat cucunya, kata Hamas.
Ditunjuk sebagai pejabat tinggi Hamas pada tahun 2017, Haniyeh berpindah-pindah antara Türkiye dan Doha, melewati pembatasan perjalanan di Gaza yang diblokade.
Berikut ini sekilas perkembangan terkini perang Israel-Hamas:
*) Setidaknya 10 warga Palestina tewas dan lebih dari selusin terluka dalam serangan Israel di Deir el-Balah dan Jabalia di Gaza, termasuk dalam serangan pesawat tak berawak yang membakar tenda-tenda yang menampung orang-orang terlantar di halaman Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa.
*) Israel dan Hizbullah terus saling serang sepanjang malam, dengan pasukan Israel mengklaim serangan terhadap peluncur roket di wilayah Marjayoun di Lebanon selatan.
Sebelumnya, kelompok Lebanon itu mengatakan telah menembakkan puluhan roket ke arah Beit Hillel di Israel utara.
*) Para negosiator Israel kembali ke Israel tanpa terobosan dalam pembicaraan gencatan senjata saat para pengunjuk rasa berunjuk rasa di Tel Aviv dan Yerusalem menuntut kesepakatan gencatan senjata dan pemilihan umum baru.
*) Physicians for Human Rights yang berpusat di New York mengatakan pasukan Israel telah melancarkan lebih dari 1.000 serangan terhadap layanan kesehatan di Gaza dan Tepi Barat.
Angka yang merupakan serangan paling banyak yang dilaporkan terhadap layanan kesehatan dalam "konflik lain mana pun selama periode 10 bulan yang tercatat".
*) UNICEF dan Save the Children mengatakan seluruh 625.000 siswa terdaftar di Gaza kini telah kehilangan satu tahun penuh pendidikan dan 39.000 dari mereka telah kehilangan tawjihi – atau ujian resmi kelas 12 – untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)