TRIBUNNEWS.COM – Korban kerusuhan di Bangladesh mencapai 91 orang termasuk 13 petugas polisi, dan puluhan lainnya terluka, Minggu (4/8/2024).
Unjuk rasa menjadi rusuh setelah terjadi bentrokan antara demonstran dengan pihak berwajib dan aktivis partai Liga Awami yang berkuasa serta badan-badan asosiasinya.
Bahkan, serangan terhadap polisi terjadi di kantor polisi Enayetpur, kota Sirajganj, wilayah barat laut, menurut Wakil Inspektur Jenderal Tambahan Vijay Basak dari kepolisian Bangladesh, dikutip dari Al Jazeera, Senin (5/8/2024).
Korban berjatuhan ketika polisi menembakkan gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan puluhan ribu pengunjuk rasa.
Kerusuhan menyebabkan kematian di lebih dari 12 distrik, di antaranya distrik Bogura, Magura, Rangpur dan Sirajganj, tempat para pengunjuk rasa yang didukung oleh partai oposisi utama Partai Nasionalis Bangladesh (BNP).
Wilayah lainnya, seperti di bagian utara ada distrik Pabna, wilayah timur ada distrik Comilla, serta selatan terdapat distrik Barisal dan Feni.
Dilansir CNN Internasional, setidaknya lima orang tewas dan puluhan lainnya terluka di tengah bentrokan sengit di beberapa tempat di ibu kota, Dhaka.
Di distrik timur laut Pabna, sedikitnya tiga orang tewas dan 50 orang terluka selama bentrokan antara pengunjuk rasa dan aktivis partai yang berkuasa.
Pejabat rumah sakit mengatakan, tiga orang tewas dalam kekerasan di distrik utara Bogura, dan 30 orang tewas di 12 distrik lainnya.
Rumah sakit juga tak luput menjadi sasaran kerusuhan tersebut, seperti merusak fasilitas di dalamnya dan membakar kendaraan.
Menteri Kesehatan Samanta Lal Sen mengatakan, serangan terhadap rumah sakit tidak dapat diterima.
Baca juga: Kerusuhan di Bangladesh, Mengapa India Memilih Diam?
“Serangan terhadap rumah sakit tidak dapat diterima,” kata Samanta Lal Sen.
Dua pekerja konstruksi juga tewas dalam perjalanan ke tempat kerja dan 30 orang terluka di distrik pusat Munsiganj dalam bentrok antara demonstran, polisi, dan aktivis partai berkuasa.
Pengawas rumah sakit di distrik tersebut, Abu Hena Mohammad Jamal mengatakan, para korban sampai di sana dalam keadaan meninggal dunia dengan luka tembak.