Pakistan akan Bantu Suplai Rudal Balistik untuk Digunakan Iran jika Perang dengan Israel Meletus
TRIBUNNEWS.COM- Pakistan akan menyediakan rudal balistik ke Iran jika perang dengan Israel meletus, sebuah laporan mengungkapkan.
Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mengadakan pertemuan darurat di Arab Saudi karena Iran berupaya membalas pembunuhan pemimpin Hamas dan Hizbullah oleh Israel.
Beberapa sumber Arab mengatakan bahwa jika konflik antara Iran dan Israel meningkat, Pakistan berencana untuk memasok Iran dengan rudal balistik jarak menengah Shaheen-III, Jerusalem Post melaporkan pada 6 Agustus.
Sumber-sumber tersebut menyampaikan pernyataan tersebut di tengah pertemuan darurat para menteri luar negeri Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Arab Saudi.
Pertemuan tersebut diminta oleh Iran dan Pakistan saat Iran menentukan cara membalas pembunuhan yang disengaja oleh Israel terhadap kepala biro politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran dan komandan senior Hizbullah Fuad Shukr di Beirut minggu lalu.
Pertemuan di kota pesisir Jeddah tersebut mencakup diskusi tentang “kejahatan pendudukan Israel” dan “pembunuhan Haniyeh,” kata perwakilan OKI Saudi.
OKI mewakili 57 negara Islam dan menganggap dirinya sebagai suara dunia Muslim. OKI mencakup negara-negara Arab besar seperti Arab Saudi dan Mesir, serta negara-negara non-Arab yang berpenduduk padat seperti Iran, Pakistan, Indonesia, dan Turki.
Ketegangan di kawasan itu tinggi, banyak yang berspekulasi serangan yang dipimpin Iran terhadap Israel mungkin terjadi dalam beberapa jam atau hari.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengklaim pada hari Minggu bahwa Iran dapat menyerang Israel dalam waktu 24 hingga 48 jam.
Iran, Hizbullah, Perlawanan Islam di Irak, dan pasukan bersenjata Yaman yang bersekutu dengan Ansarallah semuanya telah bersumpah untuk membalas pembunuhan Haniyeh dan Shukr.
Seorang pejabat dari Hizbullah telah memberi tahu The Cradle bahwa "Respons akan datang sekaligus dari Iran, Hizbullah, dan Yaman," seraya menambahkan bahwa tujuannya adalah untuk "memberikan pukulan menyakitkan kepada Israel yang mungkin tidak akan tercapai jika pembalasan terpisah dilakukan."
The Wall Street Journal mencatat pada hari Selasa bahwa Israel telah menempatkan militernya dalam siaga tinggi sementara para pejabat AS telah memindahkan aset militer ke wilayah tersebut.
AS berupaya untuk berkoordinasi dengan mitra regional Arabnya untuk mencoba mempertahankan Israel dari serangan yang ditakutkan sebagian orang dapat menjadi lebih luas dan lebih kompleks daripada rudal dan pesawat tak berawak yang diluncurkan oleh Iran terhadap Israel pada bulan April.