Mau Cegat Drone Hizbullah, Sistem Iron Dome Cacat Malah Hantam 13 Pemukim Israel di Nahariya
TRIBUNNEWS.COM - Surat kabar Israel, Maariv, Rabu (7/8/2024) melaporkan kegagalan sistem pada sistem pertahanan udara Iron Dome Israel dalam serangan udara berupa drone di Nahariya, Galilea, wilayah Utara pendudukan Israel, Selasa kemarin.
"Penyelidikan tentara Israel menunjukkan bahwa cacat pada sistem Iron Dome menyebabkan 13 warga Israel terluka di Nahariya kemarin, Selasa," tulis laporan media tersebut dilansir, Rabu.
Sistem pertahanan Iron Dome diaktifkan untuk menghalau sejumlah drone yang diluncurkan kelompok Hizbullah ke kota tersebut.
Walikota Nahariya, Ronen Marelly mengatakan sejumlah pesawat nirawak terbang dan meledak di kota itu, Selasa (6/8/2024).
Dia mengonfirmasi terjadinya kerusakan yang terjadi di kota bagian utara Israel, Galilea, tersebut.
Baca juga: Iran Segera Menyerang, Knesset Israel: Serbuan IDF ke Lebanon Jadi Bencana yang Belum Pernah Terjadi
Serangan diduga dilakukan oleh kelompok perlawanan Lebanon, Hizbullah.
Dia memuntut pembalasan dendam ke Hizbullah dengan meminta pihak berwenang Israel untuk “menegakkan keadilan”.
“Apa yang terjadi di Nahariya harus terjadi di Beirut," kata dia dilansir Khaberni, Selasa.
Menurut media Israel, seorang warga Israel tewas dalam ledakan pesawat nirawak yang diluncurkan oleh Hizbullah Lebanon di kota Nahariya.
Serang Markas Brigade Golani
Seperti dilaporkan, sebuah ledakan dilaporkan terjadi di wilayah Galilea, di Israel utara, pada Selasa. Media Israel mengindikasikan kalau sebuah pangkalan militer Israel kemungkinan menjadi sasaran serangan.
Kelompok Hizbullah Lebanon mengonfirmasi dalam sebuah pernyataan bahwa mereka melakukan "serangan udara dengan satu skuadron pesawat nirawak serang yang menargetkan markas pimpinan Brigade Golani dan markas Unit Egoz 621 di barak 'Sharaga'."
Surat kabar Israel, Israel Hayom melaporkan bahwa "sirene berbunyi di wilayah Acre dan Nahariyah di utara Haifa, yang mengindikasikan kemungkinan serangan roket ke Israel utara."
Surat kabar itu juga melaporkan bahwa "kolom asap mengepul dari lokasi militer di teluk antara Acre dan Haifa".