News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Presiden Venezuela Maduro Tandatangani Dekrit Pemblokiran Akses X Selama 10 Hari

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Venezuela Nicolas Maduro siapkan ribuan pasukan merespons datangnya kepal perang Inggris ke Guyana. Pada Kamis (8/8/2024), Presiden Venezuela Nicolas Maduro telah menandatangani resolusi untuk memblokir akses ke platform media sosial X, sebelumnya Twitter, di negara itu selama 10 hari.

TRIBUNNEWS.COM - Pada Kamis (8/8/2024), Presiden Venezuela Nicolas Maduro telah menandatangani resolusi untuk memblokir akses ke platform media sosial X, sebelumnya Twitter, di negara itu selama 10 hari.

Dikutip dari Jerusalem Post, Maduro sering mengecam pemilik X, Elon Musk, sejak pemilihan presiden negara itu tanggal 28 Juli 2024 kemarin.

Awal minggu ini, Maduro meminta para pendukungnya untuk meninggalkan aplikasi pengiriman pesan WhatsApp dan beralih ke Telegram atau WeChat.

Ia menyebut bahwa aplikasi tersebut digunakan untuk mengancam keluarga tentara dan polisi.

Maduro juga secara terbuka berselisih dengan Musk sejak pemilu.

Maduro dan otoritas pemilu mengatakan bahwa presiden memenangkan masa jabatan ketiga dalam pemilu, meskipun oposisi mengklaim kemenangan dan mengatakan mereka memiliki hasil penghitungan suara untuk membuktikannya.

Baik Maduro maupun badan pemilu belum merilis penghitungan suara terperinci.

Selang beberapa hari setelah pemungutan suara, rakyat Venezuela di seluruh negeri menggelar aksi protes.

Massa menuntut Maduro mundur dan menghormati kemenangan kandidat oposisi Edmundo Gonzalez.

Protes tersebut dipublikasikan di media sosial, Reuters melaporkan.

Kemenangan yang dipertanyakan

Baca juga: AS Akui Kandidat Oposisi Edmundo González sebagai Pemenang Pilpres Venezuela

Adapun konflik ini muncul tepat setelah badan pemilu nasional Venezuela menyatakan Presiden Nicolas Maduro, Capres petahana sebagai pemenang pilpres 2024.

Badan pemilu nasional menyebut Maduro sukses memenangkan Pilpres dengan memperoleh 51,2 suara pemilih.

Dia dinyatakan lebih unggul ketimbang pesaingnya oposisi Edmundo Gonzalez Urrutia yang hanya mendapatkan 44,2 persen suara pemilih.

lihat foto Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengklaim kemenangannya dalam pilpres. Pemerintah Venezuela menangguhkan hubungan dengan sejumlah negara yang enggan mengakui kemenangan Nicolas Maduro dalam pemilihan presiden Venezuela.

Kendati Maduro sah jadi presiden Venezuela periode keempat, namun hasil pemilu tersebut mendapat kecaman sejumlah pihak.

Bahkan kubu oposisi, Edmundo Gonzales mengklaim bahwa hasil Pilpres yang diumumkan badan pemilu Venezuela itu tidak masuk akal.

Mereka membantah klaim yang menyebut Gonzalez gagal mengalahkan Maduro, dengan perolehan suara 44 persen dibandingkan 51 persen.

Tak hanya kubu Gonzalez, para pemimpin oposisi Venezuela dan pengamat asing juga meragukan kemenangan Maduro. Mereka mendesak otoritas pemilu Caracas untuk merilis secara detail hasil pilpres yang dipermasalahkan ke publik.

"Saya ingin mengatakan kepada Venezuela dan dunia bahwa mereka punya presiden terpilih yang baru dan itu adalah Edmundo Gonzales Urrutia," ucap pemimpin oposisi Venezuela, Maria Corina Machado.

Tangguhkan hubungan dengan sejumlah negara

Pemerintah Venezuela menangguhkan hubungan dengan sejumlah negara yang enggan mengakui kemenangan Nicolas Maduro dalam pemilihan Presiden Venezuela.

Tak sampai di situ, pemerintah Venezuela turut menarik semua staf diplomatik dari Kedutaan Besarnya di Argentina, Chile, Kosta Rika, Peru, Panama, Republik Dominika, dan Uruguay.

"Republik Bolivar Venezuela menolak keras intervensi dan pernyataan sekelompok pemerintahan sayap-kanan antek Washington yang secara terbuka mendukung dalil ideologi fasisme internasional," ujar Kementerian Luar Negeri Venezuela dikutip dari Anadolu.

"Pemerintah Republik Bolivarian Venezuela kini memilih untuk memanggil pulang semua anggota misi diplomatiknya di Argentina, Chili, Kosta Rika, Peru, Panama, Republik Dominika, dan Uruguay bentuk kekecewaan lantaran mereka meragukan pilpres Venezuela,” imbuhnya.

Penarikan ini dilakukan setelah sejumlah negara di Amerika Latin tersebut meragukan kemenangan Nicolas Maduro dan menyebutnya sebagai "kecurangan" pilpres.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini