TRIBUNNEWS.COM, ISRAEL - Tentara Israel gagal merekrut ratusan pemuda Yahudi Haredi ultra-Ortodoks agar ikut dinas militer karena banyak yang memprotes pendaftaran.
Hanya 48 orang wajib militer yang datang ke pusat pendaftaran dalam dua hari terakhir, setelah sekitar 900 perintah wajib militer dikirimkan, The Times of Israel melaporkan mengutip pihak militer.
Kantor berita Anadolu melaporkan lembaga penyiaran publik Israel KAN mengatakan hanya 30 orang Yahudi Haredi yang hadir pada Senin lalu.
Sekitar 1.000 orang dijadwalkan mendaftar pada hari Senin dan Selasa minggu ini.
KAN mengutip sumber di militer Israel yang mengatakan bahwa banyak orang Yahudi Haredi yang berniat bergabung dengan militer telah dihalangi oleh protes yang diselenggarakan di luar kantor wajib militer.
Tiga pengunjuk rasa ditangkap pada Selasa.
Times of Israel mengatakan militer membuat penyesuaian terhadap proses untuk Haredi, termasuk hanya menyediakan prajurit pria dan kantor untuk memproses mereka serta mengadaptasi tes psiko-teknis dan wawancara untuk komunitas ortodoks.
Sanksi yang Menolak Wajib Militer
Laporan itu mengatakan bahwa mereka yang mengabaikan beberapa panggilan akan dianggap pembelot dan dapat ditangkap.
Pada Juni lalu, Mahkamah Agung Israel mengamanatkan perekrutan orang-orang Yahudi ultra-Ortodoks atau Haredi ke dalam tentara dan melarang bantuan keuangan kepada lembaga keagamaan yang mahasiswanya menolak dinas militer.
Kaum Yahudi Haredi bereaksi marah terhadap keputusan tersebut, dengan bentrokan hebat dengan polisi saat mereka turun ke jalan untuk menentang keras wajib militer.
Bulan lalu, sejumlah pengunjuk rasa menyerbu Jalan Raya 4 di Persimpangan Coca-Cola dekat Bnei Brak, sebuah kota yang didominasi oleh penduduk ultra-Ortodoks di wilayah Tel Aviv, harian Israel Yedioth Ahronoth melaporkan.
Lembaga penyiaran publik Israel, KAN, merilis rekaman yang memperlihatkan para demonstran menghalangi jalan dan menantang meriam air yang dikerahkan polisi untuk membubarkan protes.
Aturan Wajib Militer
Mantan Kepala Rabbi Sephardi Israel Yitzhak Yosef juga mendesak mahasiswa Haredi, untuk menolak pemberitahuan tentara Israel yang meminta mereka untuk mendaftar dalam dinas militer.
“Siapa pun yang menerima pemberitahuan untuk mendaftar harus merobeknya dan tidak pergi,” katanya.