Irak juga mengecam serangan Israel. "Serangan yang terus-menerus terhadap warga sipil ini merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap norma dan konvensi internasional," kata pernyataan Kementerian Luar Negeri Irak.
“Mereka juga menunjukkan pengabaian Israel terhadap upaya global yang bertujuan mencapai gencatan senjata di Gaza,” tambahnya.
Kementerian mendesak masyarakat internasional, khususnya dunia Islam, untuk “mengambil sikap tegas untuk menghentikan agresi Israel terhadap Palestina.”
Dengan pengeboman sekolah Al-Taba'een, jumlah total sekolah yang menjadi sasaran tentara Israel di Kota Gaza selama seminggu terakhir telah meningkat menjadi enam, menurut penghitungan Anadolu.
Meskipun ada seruan pada hari Kamis dari para mediator, termasuk Mesir, AS, dan Qatar, untuk menghentikan permusuhan, mencapai gencatan senjata, dan perjanjian pertukaran sandera, Israel tetap melanjutkan serangan mematikannya di Jalur Gaza.
Serangan Israel terhadap Jalur Gaza telah menewaskan hampir 39.800 orang sejak Oktober lalu menyusul serangan lintas perbatasan oleh kelompok perlawanan Palestina Hamas.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ), yang memerintahkannya untuk segera menghentikan operasi militernya di kota selatan Rafah, tempat lebih dari 1 juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum diserang pada 6 Mei.
Bom Israel Telah Membuat 100 Warga Palestina Mati Syahid Saat Sedang Melaksanakan Salat Subuh
Serangan Israel terhadap sekolah di Gaza menewaskan lebih dari 100 warga Palestina saat salat subuh.
Kekejaman terbaru Israel menyusul laporan bahwa Washington menggelontorkan dana $3,5 miliar kepada militer Israel untuk membeli lebih banyak bom
Pasukan Israel melakukan pembantaian baru pada pagi hari tanggal 10 Agustus ketika mereka mengebom sebuah sekolah yang penuh dengan warga Palestina yang mengungsi di dekat Kota Gaza, menewaskan sedikitnya 100 orang dan melukai yang lainnya.
Pertahanan Sipil Gaza mengeluarkan pernyataan yang melaporkan bahwa “Sekitar 100 orang mati syahid dan puluhan orang terluka akibat pemboman Israel terhadap sebuah sekolah untuk orang-orang yang mengungsi di lingkungan Al-Daraj, sebelah timur Kota Gaza.”
“Pasukan Zionis menargetkan orang-orang terlantar dengan tiga rudal saat mereka sedang melaksanakan salat subuh di Sekolah Al-Tabiin,” tambah pernyataan itu.
Salat subuh dimulai pukul 04.37 waktu setempat. Laporan tentang pengeboman muncul beberapa menit kemudian, pukul 04.44.
Kepala layanan darurat di Gaza utara mengatakan kepada Al Jazeera , “Betapapun seringnya saya membicarakan kejahatan ini, hal itu tidak dapat dijelaskan.”