Israel Mau Bentuk Divisi Baru Tentara di Perbatasan Yordania, IDF Dilarang Bepergian ke Dua Negara
TRIBUNNEWS.COM - Radio Tentara Israel, Senin (12/8/2024), melaporkan kalau Kepala Staf Militer Israel (IDF), Herzi Halevi, tengah mempertimbangkan pembentukan divisi baru IDF di sepanjang perbatasan Yordania.
Laporan tersebut memperkirakan akan mengambil keputusan tersebut dalam beberapa hari mendatang.
Baca juga: Media Israel: Angkatan Laut Garda Revolusi Iran Punya Rudal-Rudal Baru Berdaya Ledak Tinggi
"Keputusan ini muncul akibat meningkatnya jumlah ancaman keamanan di perbatasan," kata laporan tersebut.
"Jika diputuskan untuk membuat divisi baru IDF, maka divisi IDF tersebut akan tersebar sepanjang ratusan kilometer dari garis perbatasan dengan Yordania," sambung laporan radio tentara Israel.
IDF Dilarang Bepergian ke Georgia dan Azerbaijan
Mengenai situasi terbaru konflik antara negara pendudukan tersebut dan Iran dalam konteks meluasnya Perang Gaza, Perusahaan Penyiaran Israel mengungkapkan kalau pihak IDF yang sepenuhnya melarang tentaranya bepergian ke Georgia dan Azerbaijan.
Keputusan ini didasarkan kekhawatiran kalau Iran akan melakukan pembalasan terhadap mereka.
IDF juga meminta para tentaranya di sana untuk mempersingkat cuti mereka dan segera kembali.
Menteri Pertahanan di pemerintahan pendudukan Israel, Yoav Gallant, memberi tahu mitranya dari Amerika, Lloyd Austin, melalui panggilan telepon malam ini bahwa persiapan militer Iran menunjukkan bahwa Iran sedang mempersiapkan serangan besar terhadap Israel.
Menurut media Ibrani, Gallant memberi tahu Austin tentang pemantauan persiapan militer Iran, yang memperkuat perkiraan niatnya untuk melancarkan serangan dalam beberapa hari mendatang
Ribuan Orang Menyusup
Meningkatnya ancaman keamanan yang dimaksud adalah penyusupan dan penyelundupan.
Surat kabar berbahasa Ibrani, Maariv, mengutip perkiraan pejabat keamanan Israel, melaporkan pada Jumat (9/8/2024) malam, bahwa 4.000 orang telah menyusup dari perbatasan Yordania ke Israel sejak awal tahun ini.
Laporan ini, yang dalam lansiran Jerusalem Post diulas dengan judul "Lonjakan infiltrasi ilegal dari perbatasan Yordania: 'Dari tetesan kecil menjadi banjir'", menjelaskan fenomena infiltrasi ilegal yang berkembang pesat ke Israel melalui perbatasan Yordania.
Baca juga: Qatar, Arab Saudi, Yordania Tolak Permintaan AS untuk Kirim Pasukan ke Gaza, Mesir-UEA Bersedia
"Ada dan bahaya yang menyertainya," demikian peringatan Dr Yossi Barda dari Pengadilan Otoritas Kependudukan dan Imigrasi Israel.