Israel Siaga Satu Serangan Iran, IAF Larang Pilot Angkatan Udara Pergi ke Luar Negeri
TRIBUNNEWS.COM - Untuk mengantisipasi serangan Iran yang "segera terjadi", pihak pendudukan Israel telah menerapkan beberapa tindakan pencegahan selama beberapa hari terakhir yang menunjukkan 'status siaga satu'.
Di antara tindakan utama yang diambil Israel adalah, komandan Angkatan Udara Pendudukan Israel, Israel Air Forces atau IAF membatalkan semua perjalanan internasional untuk pilot Angkatan Udara pada Senin (12/8/2024).
Baca juga: Pakar Israel: Iron Dome Gagal Menghancurkan Satu Pun Rudal Iran
Selain itu, militer Pendudukan Israel menyatakan daerah-daerah besar di sekitar Gaza sebagai zona militer tertutup.
Otoritas Penyiaran Israel melaporkan kalau tentara telah diminta meninggalkan Georgia dan Azerbaijan karena takut akan pembalasan Iran.
Baca juga: Israel Mau Bentuk Divisi Baru Tentara di Perbatasan Yordania, IDF Dilarang Bepergian ke Dua Negara
"Perdana Menteri Pendudukan Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan para menteri pemerintah agar tidak membahas masalah keamanan, yang mengindikasikan kalau situasinya bisa "kritis"," lapor RNTV, Senin.
Sementara itu, situs berita Ibrani Walla melaporkan bahwa rumah sakit di Pendudukan Israel utara telah dalam keadaan siaga tinggi selama 10 bulan, bersiap menghadapi potensi serangan rudal di permukiman utara, yang dapat mengakibatkan banyak korban.
Perkiraan intelijen pendudukan Israel menunjukkan bahwa Iran berencana untuk menyerang pendudukan sebagai tanggapan atas pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh.
Penilaian ini digaungkan oleh Channel 13.
Juru bicara Garda Revolusi Iran menyatakan bahwa "Israel akan menerima tanggapan yang tepat atas kebodohannya pada waktu yang tepat."
AS Secara Langka Kirim Kapal Selam ke Timur Tengah
Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin meminta kapal selam USS Georgia dikerahkan ke Timur Tengah.
USS Georgia merupakan kapal selam bertenaga nuklir dan dipersenjatai rudal penjelajah dengan sistem pemandu.
Dalam beberapa hari terakhir, kapal selam AS itu beroperasi di Laut Tengah dan baru saja menyelesaikan latihan di dekat Italia.
The Times of Israel menyebut pengumuman pengerahan kapal selam ke kawasan yang tengah bergejolak itu sebagai momen yang langka. Pasalnya, AS jarang mengumumkan pengerahan kapal selam.