TRIBUNNEWS.COM - Juru bicara Brigade Al-Qassam, sayap bersenjata militan Hamas, Abu Obeida mengungkapkan salah satu tahanan Israel dibunuh oleh penjaga yang ditugaskan mengawasinya.
Dua tahanan wanita lainnya terluka parah di Gaza.
Perlu dicatat, kalau insiden tersebut merupakan dua peristiwa yang terjadi secara terpisah.
"Dalam dua insiden terpisah, dua orang yang direkrut, ditugaskan untuk menjaga para tahanan menembak seorang tahanan Israel dan membunuhnya," terang pernyataan yang disampaikan Abu Obeida, Senin (12/8/2024), dikutip dari Sabq.
"Dua tahanan wanita juga mengalami luka serius," lanjut pernyataan tersebut.
Militan sedang mengupayakan untuk menyelamatkan nyawa dua wanita itu.
Abu Obeida menyalahkan insiden tersebut pada apa yang ia gambarkan sebagai "pembantaian" Israel terhadap warga Palestina, Reuters melaporkan.
"Pemerintah musuh (Israel) memikul tanggung jawab penuh atas pembantaian ini," kata Obeida dalam sebuah pernyataan yang diunggah di Telegram.
"Reaksi yang diakibatkannya akan memengaruhi kehidupan tahanan Zionis," lanjut Obeida, yang dikutip dari Al Arabiya Net.
Pernyataan Hamas yang dipublikasikan di Telegram tidak merinci identitas para sandera atau lokasi dan tanggal kedua insiden tersebut.
Reaksi Juru Bicara Militer Israel
Menanggapi klaim soal kejadian ini, Juru bicara militer Israel, Daniel Hagari mengaku belum memiliki data mengenai pembunuhan seorang tahanan Israel yang dipenjara di Jalur Gaza.
Hagari menulis komentar di platform X - dulu namanya Twitter - mengenai pernyataan Hamas.
Ia menjelaskan bahwa saat ini, Israel tidak memiliki informasi intelijen apa pun yang memungkinkan Tel Aviv untuk menyangkal atau mengonfirmasi klaim Hamas.