News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Menhan Israel Semprot Netanyahu, Tegaskan Ide 'Menang Total' Lawan Hamas Tak Masuk Akal

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Nanda Lusiana Saputri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mendengarkan pertemuan dengan Presiden AS Joe Biden di sela-sela Majelis Umum PBB ke-78 di New York City pada 20 September 2023.

Selepas kunjungan ke Amerika Serikat (AS) beberapa waktu lalu, Netanyahu dilaporkan ingin memecat Gallant.

Tak hanya itu, Netanyahu juga ingin mengganti Kepala Staf Umum Israel dan Kepala Shin Beth.

Akan tetapi, menurut beberapa narasumber yang dekat dengan Netanyahu, perdana menteri sayap kanan itu menunda pemecatan karena situasi keamanan Israel sedang pelik.

Israel kini menghadapi ancaman serangan balasan setelah Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh dan panglima senior Hizbullah Fuad Shukr tewas.

Israel mengakui membunuh Shukr, tetapi belum membantah atapun mengonfirmasi telah membunuh Haniyeh.

Iran dan sekutunya, yakni Hamas, Hizbullah, Houthi, dan lainnya, sudah menyatakan akan membalas kematian kedua pejabat itu.

Walla melaporkan Israel tengah bersiap menghadapi serangan balasaan Iran dan kawan-kawannya.

Baca juga: Bocoran Kapan Iran Bakal Serang Israel, Khamenei Siap Ambil Risiko, Tak Gentar Balas Tel Aviv

"Keputusan itu sudah dibuat. Itu bukan suatu pertanyaan 'apakah', tetapi kapan," kata sumber sumber Walla.

Para pejabat keamanan takut Netanyahu akan mengontrol lembaga keamanan Israel dengan cara menunjuk para loyalisnya sebagai pejabat keamanan.

Di sisi lain kantor Netanyahu membantahnya. "Perdana Menteri tidak terlibat dalam hal ini," kata kantor itu.

Netanyahu sebenarnya sudah pernah memecat Gallant pada bulan Maret lalu karena menolak perombakan yudisial.

Akan tetapi, dia kemudian mengembalikan Gallant ke jabatannya setelah mendapat protes dari masyarakat.

Netanyahu-Gallant kerap berselisih

The Jerusalem Post mengabarkan dalam beberapa bulan terakhir hubungan Netanyahu dengan Gallant memang kurang baik.

Salah satunya karena Gallant menolak UU pengecualian kaum Yahudi ultraortodoks dari wajib militer.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini