*) Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) mengatakan pada Senin (12/8/2024) malam bahwa perwakilannya telah memeriksa menara pendingin yang rusak di pabrik nuklir Zaporizhzhia yang dikendalikan Rusia di Ukraina.
Akan tetapi, mereka tidak dapat segera menentukan penyebab kebakaran yang terjadi pada akhir pekan kemarin.
Moskow dan Kyiv saling menuduh sebagai pihak yang memulai kebakaran di pabrik nuklir besar yang tidak aktif di Ukraina.
Rusia menyalahkan serangan pesawat nirawak.
Sedangkan Ukraina mengatakan kemungkinan besar itu adalah kelalaian atau pembakaran Rusia.
*) Ukraina mengatakan pada hari Senin (12/8/2024) bahwa serangan lintas perbatasan terbesarnya dalam perang tersebut telah merebut 1.000 km persegi (386 mil persegi) wilayah Kursk Rusia dan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin harus dipaksa untuk berdamai.
“Kami terus melakukan operasi ofensif di wilayah Kursk,"
"Saat ini, kami menguasai sekitar 1.000 kilometer persegi wilayah Federasi Rusia,” kata komandan tertinggi Ukraina Oleksandr Syrskyi kepada Presiden Volodymyr Zelensky dalam sebuah pengarahan video yang diunggah di akun Telegram Zelensky, dikutip dari The Guardian.
*) Pasukan Ukraina di Kursk berusaha mengepung Sudzha, tempat gas alam Rusia mengalir ke Ukraina, Reuters melaporkan.
Pertempuran besar juga terjadi di dekat Korenevo, sekitar 22 km (14 mil) dari perbatasan, dan desa Martynovka.
*) Gubernur daerah Kursk yang bertindak sebagai penjabat Rusia memperkirakan bahwa pasukan Kyiv telah menguasai 28 permukiman dalam serangan yang kedalamannya sekitar 12 km dan lebarnya 40 km.
Meskipun kurang dari setengah perkiraan Syrkyi tentang perolehan Ukraina, pernyataan Smirnov merupakan pengakuan publik yang mencolok atas kemunduran besar Rusia lebih dari 29 bulan sejak negara itu melancarkan invasi skala penuh ke tetangganya yang lebih kecil.
Tidak mungkin untuk memverifikasi kedua klaim tersebut secara independen.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)