TRIBUNNEWS.COM - Penunjukan Yahya Sinwar sebagai pemimpin baru Hamas menimbulkan pertanyaan tentang kemampuannya untuk memimpin gerakan Palestina di tengah salah satu masa paling menantang dalam sejarahnya.
Sinwar adalah salah satu target utama Israel sejak serangan 7 Oktober 2023.
Pasukan Israel telah mencarinya ke mana-mana.
Israel mengklaim bahwa Yahya Sinwar bersembunyi di terowongan di Khan Younis, sebuah kota di Gaza selatan tempat ia dan keluarganya tinggal.
Namun, hanya sedikit orang yang mengetahui lokasinya.
Sejak perang dimulai, Sinwar hanya muncul dalam sebuah video yang dirilis oleh tentara Israel.
Video itu memperlihatkan Sinwar berada di sebuah terowongan sehari setelah serangan pada tanggal 7 Oktober.
Sejak saat itu, ia tidak pernah terlihat lagi atau terdengar kabarnya, sehingga menimbulkan keraguan tentang apakah dia masih hidup.
Media yang berbasis di London, Asharq Al-Awsat, berusaha mengumpulkan informasi mengenai situasi Sinwar.
Namun kondisi yang sensitif dan kompleks membuat pengumpulan informasi menjadi sulit.
Sumber Hamas di Gaza mengatakan kepada Asharq Al-Awsat bahwa tidak seorang pun dalam gerakan itu yang tahu persis di mana Sinwar berada, baik di dalam maupun di luar Gaza.
Baca juga: Bagaimana Cara Yahya Sinwar Memimpin Hamas dari Bawah Tanah Saat Israel Kesetanan Memburunya?
Namun, sekelompok kecil orang yang tepercaya mengetahuinya dan bertindak sebagai penghubung antara dia dan para pemimpin ketika dibutuhkan.
“Beberapa individu ini memastikan kebutuhannya terpenuhi dan memfasilitasi komunikasinya dengan para pemimpin di dalam dan luar Gaza menggunakan metode yang rumit,” sumber tersebut menambahkan.
Sosok yang diyakini orang terpercaya itu adalah saudara Sinwar, Mohammed, yang juga merupakan komandan senior di Brigade Al-Qassam Hamas.