"Menurut kebijakan, tidak ada peringatan yang diaktifkan," kata tentara.
Susunan pertahanan udara, klaim IDF, memicu sirene alarm hanya di daerah berpenduduk yang berada di bawah ancaman langsung dampak roket.
"Pada saat yang sama, peluncuran lain terdeteksi yang tidak melintasi Israel," tambah IDF.
2. Israel Hampir Tangkap Yahya Sinwar
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengaku hampir menangkap Kepala Biro Politik Hamas Yahya Sinwar di sebuah terowongan di Jalur Gaza.
Menurut IDF, andai saja mereka tidak terlambat “beberapa menit”, Yahya Sinwar bisa ditangkap.
“Kami sudah dekat. Kami berada di kompleksnya. Kami memasuki kompleks bawah tanah. Kompleksnya ‘panas,’” ujar Komandan Divisi Ke-98 IDF Brigjen Goldfus pada hari Minggu, (11/8/2024), dikutip dari The Times of Israel.
Goldfus mengklaim pihaknya menemukan banyak uang di dalam kompleks tersebut.
“Kopinya masih panas. Senjata berserakan di sekeliling.”
Menurut dia, Sinwar baru saja pergi beberapa menit sebelum IDF tiba di terowongan.
3. Menteri Ben-Gvir Jadi Sasaran Kemarahan
Tokoh garis keras Israel Itamar Ben-Gvir mengatakan pada hari Selasa bahwa orang Yahudi harus diizinkan untuk berdoa di kompleks Masjid Al-Aqsa, yang dikenal oleh orang Yahudi sebagai Temple Mount, yang memicu tantangan baru terhadap peraturan yang mencakup salah satu situs paling sensitif di Timur Tengah.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dengan cepat membantah akan ada perubahan pada peraturan yang melarang orang Yahudi untuk berdoa di situs tersebut, yang merupakan tempat suci bagi umat Muslim dan Yahudi, dan menegur Ben-Gvir, menteri keamanan nasional.
"Tidak ada kebijakan pribadi dari menteri mana pun di Temple Mount - baik Menteri Keamanan Nasional maupun menteri lainnya," kata kantor Netanyahu dalam sebuah pernyataan, yang dikeluarkan sehari setelah perdana menteri mengeluarkan teguran terpisah kepada Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas perbedaan kebijakan.