Satu Desa Dibakar Pemukim Israel di Tepi Barat, Pemukim Pakai Topeng Membakar Rumah Berpenghuni
TRIBUNNEWS.COM- Tingkah brutal puluhan pemukim Israel, mereka menyerang dengan membakar beberapa rumah di sebuah desa di Tepi Barat.
Desa dibakar di Tepi Barat - saat pemukim Israel membakar rumah-rumah dengan keluarga di dalamnya
Setidaknya satu warga Palestina tewas setelah puluhan pemukim Israel, beberapa mengenakan topeng, menyerang sebuah desa di Tepi Barat yang diduduki.
Video di media sosial menunjukkan mobil dan rumah terbakar di Jit, dekat kota Nablus.
Militer Israel mengatakan bom bensin dan batu dilemparkan ke gedung-gedung dan kendaraan dan bahwa mereka menggunakan "sarana pembubaran kerusuhan" untuk mengakhiri kekerasan.
Dikatakan bahwa seorang warga Israel telah ditangkap setelah polisi dan unit militer campur tangan dalam serangan hari Kamis.
Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan satu orang tewas dan seorang lainnya terluka akibat tembakan pemukim.
Ibrahim Sadah, warga Jit, mengatakan ada sekitar 100 pemukim bersenjata dan menembaki.
"Mereka [para pemukim] menembaki kami, mereka menembakkan peluru tajam," katanya, sambil mengklaim bahwa orang yang terbunuh adalah anggota keluarganya: "Semoga ia beristirahat dengan tenang, ia datang untuk membantu kami seperti pemuda lainnya."
Warga lainnya, Rabah Sbu Hasan, menambahkan: "Kami sedang berada di dalam rumah, dan kami dikejutkan oleh lebih dari 90 orang, anak-anak saya dan saya berada di samping mobil... Saya melihat mereka membakar mobil, mereka kemudian membakar dua mobil lainnya, tetapi anak saya datang untuk menyelamatkan dan berkelahi dengan mereka serta mendorong mereka kembali."
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Gedung Putih mengutuk serangan tersebut.
Pernyataan dari kantor Netanyahu mengatakan bahwa ia memandang insiden tersebut dengan "sangat serius" dan siapa pun "yang bertanggung jawab atas kejahatan apa pun akan ditangkap dan dituntut".
Insiden hari Kamis adalah yang terbaru dalam serangkaian serangan oleh pemukim - dan warga Palestina secara teratur menuduh pasukan Israel membiarkan serangan itu terjadi.