News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Dampak Konflik Laut Merah, Laba Pelabuhan Dubai Anjlok 60 Persen

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Satu pelabuhan logistik terbesar di Dubai, Uni Emirat Arab melaporkan penurunan laba besar-besaran, anjlok hampir 60 persen pada paruh pertama 2024.

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia

TRIBUNNEWS.COM, ABU DHABI – Dubai Ports (DP) World, salah satu pelabuhan logistik terbesar di Dubai, Uni Emirat Arab melaporkan penurunan laba besar-besaran, anjlok hampir 60 persen pada paruh pertama 2024.

Menurut laporan operator pelabuhan DP World, selama enam bulan terakhir laba kuartalan pelabuhan merosot tajam jadi 265 juta dolar AS, dari sebelumnya dipatok sebesar 651 juta dolar AS pada kuartal yang sama tahun lalu.

Adapun penurunan laba terjadi karena krisis keamanan di Laut Merah buntut aksi blokade yang dilakukan milisi Houthi Yaman. Tak hanya itu Houthi juga turut melakukan penyerangan terhadap kapal-kapal kargo milik perusahaan Israel dan para sekutunya seperti AS dan Inggris yang melintas di Laut Merah.

Pejabat Houthi beranggapan blokade dan penyerangan yang mereka lakukan adalah bentuk protes atas agresi Israel di Gaza, Palestina yang telah menewaskan lebih dari 40.000 jiwa.

Baca juga: Populer Internasional: Intelijen Israel Tertipu Hamas, Houthi Pulangkan Kapal Induk AS di Laut Merah

“Tahun 2024 ditandai dengan lingkungan geopolitik yang memburuk dan gangguan pada rantai pasokan global karena krisis Laut Merah,” kata Ketua dan CEO DP World Group Sultan Ahmed bin Sulayem mengutip Al Mayadeen.

“Meskipun prospek perdagangan jangka pendek masih tidak pasti karena hambatan ekonomi makro dan geopolitik, kinerja keuangan yang tangguh pada semester pertama memposisikan kami dengan baik untuk menghasilkan laba yang stabil sepanjang tahun," katanya.

Imbas serangan ini ratusan kapal kargo mulai mengalihkan rute pelayaran dari jalur Laut Merah penghubung Asia dengan Eropa dan Amerika Utara menuju rute Tanjung Harapan Afrika yang membentang mengelilingi Afrika.

Meski rute tersebut dapat membantu kapal kargo menghindari serangan Houthi, akan pengalihan rute berdampak buruk bagi mobilitas Pelabuhan Jebel Ali dan DP World lantaran jumlah kapal yang melakukan penurunan pendapatan yang tajam dalam kegiatan komersial.

Serangan Houthi Buat Israel Bangkrut

Tak hanya Dubai, serangan militan Houthi juga membuat pelabuhan Eilat di Israel dilanda kebangkrutan hingga harus ditutup total untuk sementara waktu.

"Harus diakui bahwa pelabuhan ini berada dalam kondisi bangkrut," jelas CEO Pelabuhan Eilat, Gideon Golber dikutip dari Anadolu.

"Hanya satu kapal yang datang ke sini dalam beberapa bulan terakhir. Pihak Yaman telah secara efektif menutup akses ke pelabuhan," imbuhnya.

Sebelum dinyatakan bangkrut, Golber mengatakan bahwa telah terjadi penurunan operasi sebesar 85 persen usai biaya pengiriman impor - ekspor melonjak akibat Yaman melarang kapal menyeberang ke Israel.

Alasan ini yang menyebabkan Israel merugi hingga sepuluh setengah miliar shekel, atau sekitar 3 miliar dolar AS akibat terputusnya jalur Laut Merah dan Laut Arab. Bahkan imbas kebangrutan ini, hampir separuh pekerja di Pelabuhan Eilat Israel kehilangan pekerjaan.

Tak dijelaskan secara spesifik divisi mana saja yang akan terpengaruh dalam PHK kali ini, menurut informasi yang dikumpulkan Federasi buruh Histadrut, pihak manajemen pelabuhan memecat setengah dari 120 karyawannya.

“Separuh pekerja di Pelabuhan Eilat Israel berisiko kehilangan pekerjaan dampak dari perusahaan pelayaran mengubah rute kapal untuk menghindari serangan militan Houthi di Yaman,” jelas juru bicara Federasi Histadrut dikutip dari Al Arabiya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini