Israel telah melakukan pengepungan total terhadap wilayah padat penduduk tersebut, memutus bahan bakar, listrik, makanan, dan air bagi lebih dari dua juta warga Palestina yang tinggal di sana.
Roket Hantam Kiryat Shmona Israel Tanpa Peringatan
Serangan Hizbullah ini merupakan lanjutan serangan roket yang diluncurkan dari Lebanon.
Pada Rabu (14/8/2024), dua roket menghantam kota Kiryat Shmona di utara wilayah Israel, menyebabkan kerusakan, kata pemerintah kota pendudukan dilansir MNA.
Gerakan Perlawanan Lebanon, Hizbullah, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Rabu kalau pasukannya menembakkan serangan rudal Katyusha ke Kiryat Shmona sebagai tanggapan atas agresi tentara Israel (IDF) terhadap Kota Abbasieh di Lebanon Selatan.
Baca juga: Bandara Ben-Gurion Target Empuk Serangan Iran-Hizbullah, Israel Pindahkan Simbol Nasional ke Eilat
Laporan media Israel, Times of Israel mengutip sumber-sumber lokal yang mengatakan bahwa "Dua roket yang diluncurkan dari Lebanon menghantam kota Kiryat Shmona di utara beberapa waktu lalu, menyebabkan kerusakan, kata pemerintah kota."
Juru bicara kota tersebut mengatakan tidak ada sirene yang dibunyikan sebelum roket menghantam.
Baca juga: Pawai Drone Hizbullah Sasar Kiryat Shmona Tanpa Dicegat: Sirene Baru Meraung Setelah Ledakan
Tel Aviv Bisa Terbakar Seperti Kiryat Shmona
Serangan gerakan Hizbullah makin intensif ke wilayah pendudukan Israel seiring meningkatnya eskalasi di perbatasan.
Hizbullah, bersama Iran, bersumpah akan melakukan pembalasan ke Israel atas pembunuhan dua tokoh perlawanan, pemimpin biro politik Hamas, Ismail Haniyeh di Teheran dan komandan senior Hizbullah, Fuad Shukr di Beirut beberapa waktu lalu.
Terkait pembalasan tersebut, dalam sebuah wawancara dengan Israel Hayom, Haim Tomer, mantan pejabat senior di Satuan Tugas Khusus dan Intelijen Mossad, mengungkapkan pesimismenya tentang peluang selamat Israel jika benar melakukan perang habis-habisan melawan Gerakan Perlawanan Lebanon Hizbullah.
Dia memperingatkan, menyatakan perang habis-habisan terhadap Lebanon, setelah delapan bulan agresi di Gaza, akan membahayakan fungsi “Israel” sebagai entitas pendudukan – secara ekonomi, sosial, dan internasional.
Baca juga: Hizbullah Ubah Taktik Jelang Invasi Israel ke Lebanon: Barak Militer IDF di Perbatasan Disapu Rudal
"Masyarakat Israel harus memahami ancaman perang habis-habisan terhadap visi Zionis Israel," katanya dilansir Al Mayadeen, Sabtu (7/6/2024).
Baca juga: IDF Ganti Mode Serang di Utara, PLN Israel Ingatkan Skenario Ribuan Rudal Hizbullah: Siap-siap Gelap
Hizbullah akan Melumpuhkan Israel
Jika perang toal terjadi, Tomer membayangkan ribuan rudal Hizbullah akan menyerang seluruh entitas pendudukan, “membungkamnya selama berminggu-minggu.”
Dia menekankan, jika Israel bersiap untuk perang habis-habisan dengan Hizbullah, seperti yang dikemukakan oleh Kepala Staf IDF Herzi Halevy, maka negara pendudukan itu harus bersiap menjadi sasaran tembak ribuan rudal selama berminggu-minggu.
Baca juga: Jenderal IDF: Dikeroyok 6 Front Pertempuran, 3 Ribu Rudal Tiap Hari akan Meluncur ke Israel
“Hal ini (pernyataan perang habis-habisan) berarti aakan ada peluncuran ribuan rudal yang menargetkan inti Israel, menyebabkan kelumpuhan yang meluas selama berminggu-minggu, berdampak pada Israel, dan fasilitasnya, termasuk Pelabuhan Haifa dan bandara militer di utara".