Lawan Netanyahu, Pejabat Keamanan Israel Nyatakan Agresi Militer Israel di Gaza Berakhir
TRIBUNNEWS.COM - Setelah lebih dari 10 bulan setelah serangan pendudukan Israel terhadap Gaza dimulai, pejabat keamanan pendudukan Israel mengumumkan kalau operasi militer di Gaza telah “berakhir,” menurut laporan dari Otoritas Penyiaran Ibrani, KAN dilansir RNTV, Sabtu (17/8/2024).
Namun, para pejabat Israel tersebut menggarisbawahi kalau bahwa militer Pendudukan Israel (IDF) "dapat memasuki Gaza lagi ketika informasi intelijen baru tersedia,” seperti yang dilaporkan oleh Hebrew Broadcasting Authority.
Baca juga: 11 IDF Tewas & Luka-luka di Gaza Saat Hamas Tolak Syarat Baru Israel di Perundingan Gencatan Senjata
"Lembaga keamanan Pendudukan Israel memberi tahu para pemimpin politik di Tel Aviv bahwa waktunya telah tiba untuk kesepakatan pertukaran tawanan," kata laporan itu.
Pernyataan ini mengindikasikan friksi yang memuncak antara kalangan militer Israel dan birokrasi politik Tel Aviv di bawah pemerintahan Perdana Menteri, Benjamin Netanyahu.
Seperti diketahui, Netanyahu dituding mengulur-ulur waktu dan mempersulit terjadinya kesepakatan pertukaran sandera yang tengah berlangsung di Doha, Qatar, dengan mengajukan sejumlah persyaratan baru.
Netanyahu, seperti diketahui, menyatakan Israel akan terus menggempur Gaza sampai mereka memperoleh 'Kemenangan Mutlak' dengan capaian target: Pemulangan sandera Israel, Pemberangusan Hamas, dan Pencegahan terulangnya serangan Banjir Al-Aqsa 7 Oktober di masa mendatang.
Hingga memasuki bulan ke-11 agresi militer di IDF, Hamas terbukti masih aktif memberikan perlawanan.
Baca juga: Hamas Tolak Syarat Baru dari Israel Dalam Usulan Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza
Kehabisan Opsi Militer
Adapun pihak IDF sudah menyiratkan keinginan mereka untuk mundur dari Jalur Gaza.
Surat Kabar Amerika Serikat (AS), The New York Times mengutip para pejabat AS dan Israel mengulas seputar kegagalan agresi militer Tentara Israel (IDF) ke Jalur Gaza yang sudah berlangsung berbulan-bulan sejak Oktober 2023 silam.
Narasumber media tersebut mengatakan kalau “kemungkinan melemahkan Hamas semakin berkurang,”.
Pengakuan para pejabat AS-Israel ini menekankan kalau “Israel telah melakukan segala yang bisa dilakukannya pada tingkat militer di Gaza.”
Baca juga: Perang Sengit di Gaza, Jebakan Al Qassam-Al Quds Panen IDF, Pemukim Nahala Israel Mau Serbu Netzarim
Para pejabat menjelaskan kalau “sandera yang ditahan di Gaza tidak dapat diperoleh kembali dengan cara militer.”
Para pejabat tersebut menambahkan, “Israel mencoba merusak jaringan terowongan di Gaza, namun gagal menghancurkannya,”.