Seorang pejabat Mesir lainnya, yang diberi pengarahan tentang perkembangan terakhir dalam negosiasi, mengatakan hanya ada sedikit peluang untuk mencapai kesepakatan.
Hal itu dikarenakan Israel menolak berkomitmen untuk menarik diri sepenuhnya dari Gaza dalam tahap kedua kesepakatan tersebut.
Pejabat tersebut mengatakan Israel juga bersikeras mempertahankan pasukannya di koridor Philadelphia dan memiliki kendali penuh atas koridor Netzarim.
Lebih lanjut, ia juga mengatakan Mesir memberi tahu Amerika Serikat dan Israel bahwa mereka tidak akan membuka kembali penyeberangan Rafah ke Gaza.
Penyebrangan itu merupakan titik masuk penting bagi bantuan kemanusiaan, tanpa penarikan penuh pasukan Israel dari sisi Palestina dan dari koridor Philadelphia — tempat Israel ingin mencegah Hamas mengisi kembali persenjataannya melalui terowongan penyelundupan.
Kedua pejabat Mesir berbicara dengan syarat anonim untuk membahas negosiasi tersebut.
Para mediator dijadwalkan bertemu pada hari Kamis dan Jumat di Kairo untuk membahas lebih lanjut proposal tersebut sebelum menyerahkannya secara resmi kepada Hamas.
Sementara itu, Presiden AS, Joe Biden mengingatkan pentingnya pertemuan para mediator di Kairo kepada Perdana menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
"Presiden membahas perundingan mendatang di Kairo untuk menyingkirkan hambatan yang masih ada," ungkap pihak Gedung Putih dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters.
Para negosiator yang telah berjuang selama berbulan-bulan untuk menyelesaikan kesepakatan gencatan senjata berencana untuk bertemu dalam beberapa hari mendatang di Kairo.
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken dan mediator dari Mesir dan Qatar telah menaruh harapan pada proposal gencatan senjata yang bertujuan untuk mempersempit kesenjangan antara kedua belah pihak dalam perang Gaza yang telah berlangsung selama 10 bulan.
Selain itu, Biden juga menekankan kepada Netanyahu tentang kebutuhan mendesak untuk menyelesaikan kesepakatan gencatan senjata di Gaza untuk para sandera.
"Presiden juga menekankan urgensi penyelesaian gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera," imbuh pihak Gedung Putih dalam pernyataan yang sama.
Pada Jumat (16/8/2024), Biden mengaku optimis akan tercapainya kesepakatan itu setelah dia berbicara melalui telepon dengan emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad al Thani, dan Presiden Mesir Abdel-Fattah el-Sissi, yang negaranya merupakan lawan bicara utama dengan Hamas.