TRIBUNNEWS.COM - Serangan Israel menewaskan tiga warga Palestina di Tulkarem pada Kamis (22/8/2024).
Tentara Zionis untuk menyerbu kamp pengungsi di Tepi Barat yang diduduki tersebut menggunakan pesawat tak berawak.
Hampir setiap hari Tepi Barat digempur serangan Israel, dan kamp pengungsi Tulkarem tak luput dari eskalasi ini.
Pada waktu yang sama, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) juga bentrok dengan militan dari Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas.
Berikut fakta-fakta yang perlu Anda ketahui tentang serangan Israel di Tulkarem:
1. Apa yang terjadi di Tulkarem?
Sejumlah laporan berita mengungkapkan jika tentara Israel menyerbu atap-atap gedung.
Buldoser juga dikerahkan untuk menghancurkan area pemukiman di Tulkarem.
Pasukan Zionis juga membakar rumah-rumah penduduk dan menghalangi petugas memadamkan api.
2. Alasan Israel menyerang orang-orang di kamp pengungsi Tulkarem
Israel mengklaim bahwa mereka sedang melakukan operasi “anti-terorisme” di Tulkarem.
Baca juga: Komandan Brigade Qassam Haitham Balidi Tewas oleh Serangan IDF di Tulkarem
3. Israel cari pembenaran sendiri
Sebelumnya para aktivis dan pakar mengatakan kepada Al Jazeera kalau Israel membesar-besarkan ancaman 'terorisme', untuk membenarkan pemindahan massal warga Palestina dan perluasan pemukiman ilegal.
Kamp-kamp pengungsian di Tepi Barat cenderung menampung para pejuang Palestina yang berafiliasi secara longgar dengan Hamas, Jihad Islam Palestina (PIJ) atau Fatah.
Para pejuang mengatakan mereka melindungi kamp dan kota mereka dari serangan Israel yang bertujuan mengusir warga sipil dari rumah dan tanah mereka.
4. Penggerebekan di Tulkarem untuk tangkap Shadi Abdullah
Shadi Abdullah, seorang aktivis yang mendokumentasikan pelanggaran yang dilakukan Israel di Tulkarem, mengatakan pasukan Israel menggunakan buldoser untuk menghancurkan rumah dan infrastruktur.
Israel juga secara sengaja memutus pasokan dasar untuk mempersulit kehidupan penduduk.
Selain itu, pasukan keamanan Israel bekerja sama dan mendukung warga Israel dari pemukiman ilegal dalam menyerang warga sipil.
"Karena Tulkarem terletak di antara beberapa pemukiman," katanya.
“Orang-orang terus-menerus takut akan serangan dari para pemukim dan pasukan pendudukan,"
“Pada akhirnya… terlepas dari ada atau tidaknya pejuang perlawanan, mereka [Israel] ingin mengambil tanah kami,” kata Abdullah.
5. Mengapa Tulkarem digerebek?
Tulkarem memiliki lahan pertanian yang subur berkat melimpahnya air alami.
Namun, pemukiman ilegal Israel yang didirikan dalam beberapa tahun terakhir telah memaksa petani dan penduduk Palestina untuk bergantung pada tangki air yang mahal dan sistem pengumpulan air hujan karena para pemukim telah mencuri tanah dengan sumber daya air.
Abdullah mengatakan kepadatan penduduk di kota Tulkarem dan kamp pengungsian cukup tinggi akibat pemindahan paksa warga Palestina dari daerah sekitarnya.
Perusakan daerah pemukiman membuat kepadatan penduduk menjadi lebih tinggi karena orang-orang berpindah dari daerah yang hancur ke daerah yang mereka harapkan aman.
6. Bagaimana Israel melakukan serangan di Tulkarem?
Israel di masa lalu pernah mengirimkan pasukan yang menyamar sebagai warga Palestina untuk melakukan pengintaian di sebuah kamp sebelum menyetujui penyerbuan.
Pasukan Israel kemudian akan memasuki kamp-kamp dengan buldoser untuk menghancurkan sekolah, rumah sakit, dan rumah.
Mesin-mesin berlapis baja berat ini sering kali disertai oleh pesawat nirawak dan helikopter untuk perlindungan udara.
Drone, khususnya, memainkan peran penting dalam serangan Israel, seperti yang terjadi pada serangan hari Kamis yang menewaskan tiga warga Palestina.
Awal bulan ini, pasukan Israel menggunakan pesawat tak berawak untuk membunuh 11 warga Palestina di Jenin, kota Tepi Barat lainnya tempat perlawanan bersenjata muncul selama tiga tahun terakhir.
Israel juga menggunakan pesawat tak berawak untuk menargetkan kamp Nur Shams pada tanggal 3 Juli, menewaskan empat warga Palestina.
Penggunaan senjata semacam itu, merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk menakut-nakuti generasi muda Palestina agar tidak ikut serta dalam perlawanan bersenjata.
Abdullah menambahkan bahwa Israel mungkin juga mencoba mendorong penduduk kamp untuk menyalahkan pejuang perlawanan atas kehancuran tersebut.
Namun, Abdullah mengklaim bahwa taktik itu tidak berhasil.
“Tidak ada perbedaan antara warga sipil dan pejuang bersenjata,” katanya.
"Warga sipil tidak ingin pejuang berhenti berperang. Sebaliknya, mereka hanya ingin pendudukan Israel berakhir," paparnya.
Ringkasan perkembangan terkini
Berikut ini rangkuman peristiwa terbaru dalam perang Israel-Hamas:
- Setidaknya 47 warga Palestina tewas di Gaza setelah serangan Israel yang terjadi beberapa hari lalu, menurut sumber medis kepada Al Jazeera.
Di antara daerah yang menjadi sasaran serangan Israel adalah sebuah sekolah yang menampung orang-orang terlantar di dekat Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di Deir el-Balah. - Militer Israel telah mengumumkan perintah evakuasi baru untuk Jalur Gaza selatan.
Perintah ini mengikuti perintah serupa di Deir el-Balah, di Gaza tengah, yang menyebabkan ribuan orang mengungsi dari serangan Israel. - Delegasi Israel dilaporkan telah tiba di Kairo untuk putaran baru perundingan gencatan senjata.
- Brigade Qassam, sayap bersenjata Hamas telah mengumumkan bahwa mereka menargetkan "pusat komando, kendali, dan mobilisasi musuh di poros Netzarim dengan pesawat nirawak bunuh diri 'Zuari'".
Koridor Netzarim adalah wilayah yang dikuasai Israel yang membagi Gaza antara utara dan selatan. - Wakil Presiden AS Kamala Harris bersiap menerima pencalonan sebagai presiden pada malam terakhir Konvensi Nasional Demokrat di China, saat ribuan pengunjuk rasa pro-Palestina berkumpul di luar sementara suara-suara pro-Palestina ditolak masuk ke panggung konvensi.
- Setidaknya tiga warga Palestina tewas dalam serangan pesawat nirawak Israel di kota Talkarem, Tepi Barat.
Serangan Israel selama 14 jam baru saja berakhir di daerah tersebut.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)