News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Kelompok Houthi Serang Dua Kapal di Laut Merah dan Teluk Aden, MV Sounion Berisiko Tenggelam

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, mengklaim bertanggung jawab atas dua serangan kapal di Laut Merah dan Teluk Aden, Kamis (22/8/2024).

TRIBUNNEWS.COM - Kelompok Houthi Yaman mengaku bertanggung jawab atas serangan yang diluncurkan terhadap dua kapal di Laut Merah dan Teluk Aden.

“Untuk mendukung Palestina di Gaza, dan sebagai tanggapan atas agresi Amerika-Inggris terhadap negara kami, kami melakukan dua operasi militer di Laut Merah dan Teluk Aden,” kata juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, dalam sebuah pernyataan, yang disiarkan oleh TV al-Masirah yang dikelola Houthi, Kamis (22/8/2024), mengutip menafn.com.

“Operasi pertama menargetkan kapal tanker minyak, MV Sounion, karena perusahaan yang mengoperasikannya berafiliasi dengan musuh, Israel."

"Kapal itu terkena serangan langsung dan akurat, saat berlayar di Laut Merah dan berisiko tenggelam.”

“Operasi lainnya menargetkan kapal SW North Wind I, yang juga milik perusahaan yang berafiliasi dengan musuh Israel."

"Kapal itu terkena serangan langsung dan akurat, saat berlayar di Teluk Aden dan Laut Merah."

Kru Sounion diselamatkan (X/EUNAVFORASPIDES)

Dilansir Financial Times, Operation Aspides, upaya angkatan laut Uni Eropa untuk memerangi ancaman dari Houthi terhadap kapal pengiriman komersial, mengatakan pihaknya mengirim sebuah kapal untuk menyelamatkan awak kapal atas permintaan dari nakhoda.

Meskipun Aspides tidak memberikan rincian tentang identitas kapal angkatan laut atau jumlah orang yang diselamatkan, laporan lain mengatakan bahwa kapal yang dikirim adalah kapal Prancis dan 29 awak telah diselamatkan.

"Saat mendekati area tersebut, Aspides menghancurkan sebuah kapal permukaan tak berawak yang menimbulkan ancaman langsung terhadap kapal dan awaknya," kata Aspides dalam pernyataannya.

"Semua orang di atas MV [kapal motor] Sounion kemudian diselamatkan dan diangkut ke Djibouti, pelabuhan persinggahan terdekat yang aman."

"Dengan membawa 150.000 ton minyak mentah, MV Sounion kini menjadi bahaya bagi navigasi dan lingkungan."

Baca juga: Mantan Pejabat Arab Saudi Tuduh Mohammed bin Salman Jadi Biang Kerok Konflik Negaranya dengan Houthi

"Sangat penting bagi setiap orang di area tersebut untuk berhati-hati dan menahan diri dari tindakan apa pun yang dapat memperburuk situasi saat ini."

Sounion sempat terbakar dan terombang-ambing akibat serangan pada hari Rabu.

Kapal Sounion terkena serangan di Laut Merah, 77 mil laut di sebelah barat pelabuhan Hodeidah.

Sounion adalah Suezmax, jenis kapal tanker terbesar yang dapat melalui Terusan Suez dengan muatan penuh dan mampu mengangkut hingga 1 juta barel minyak.

Kapal tersebut mengangkut minyak dari pelabuhan Basra di Irak ke tujuan yang dirahasiakan.

Sementara itu kapal lainnya yang menjadi sasaran adalah kapal SW North Wind I di Teluk Aden, yang terletak 57 mil laut dari kota pelabuhan Aden.

Kantor Operasi Perdagangan Maritim Inggris yang berpusat di Dubai (UK MTO) mengonfirmasi serangan terpisah terhadap sebuah kapal yang oleh sumber keamanan maritim lainnya disebut sebagai SW North Wind I.

Kantor tersebut mengatakan kapal tersebut mengalami kerusakan kecil akibat kapal permukaan tak berawak.

Kapal yang sama telah menjadi sasaran lima serangan rudal pada hari Rabu, yang semuanya meleset.

Peta Laut Merah, Teluk Aden, Yaman (Wikimedia)

Serangan Houthi membuat banyak pemilik kapal untuk mengubah rute di sekitar Tanjung Harapan di Afrika Selatan, melewati Terusan Suez, penghubung penting antara pelabuhan di Asia, Timur Tengah, dan Eropa.

Ratusan serangan Houthi terhadap kapal komersial sejak November telah menewaskan empat pelaut, menenggelamkan dua kapal, dan menyebabkan beberapa kebakaran serius di kapal.

Insiden hari Rabu adalah insiden keempat yang memaksa awak meninggalkan kapal.

Serangan ini adalah serangan pertama yang berhasil terhadap kapal niaga di lepas pantai Yaman sejak 12 Juni.

Saat itu, Houthi menyerang Tutor, sebuah kapal pengangkut curah kering, yang menewaskan satu pelaut dan menyebabkan kapal tenggelam.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini