Noa Argamani Kecam Media Israel, Hamas Tidak Melukai Saya, Tapi Dia Terluka karena Serangan Udara
TRIBUNNEWS.COM- Pengakuan jujur diungkapkan oleh Noa Argamani, wanita yang pernah menjadi sandera Israel oleh pejuang Hamas dari Brigade Al Qassam.
Dia mengecam media Israel yang menurutnya terlalu berlebihan kalau mengatakan dia terluka karena dipukul Hamas. Melainkan karena dinding yang roboh karena serangan udara Israel ke Gaza.
Noa Argamani kecam media Israel: 'Hamas tidak melukai saya, tapi serangan udara yang melakukannya'
Gadis poster tawanan Israel di Gaza, yang dibebaskan melalui operasi yang menewaskan ratusan warga sipil, baru-baru ini diarak keliling Kongres selama kunjungan Netanyahu ke Washington.
Noa Argamani, tawanan Israel yang dibebaskan melalui operasi militer yang menewaskan ratusan warga sipil Palestina, mengecam media karena salah melaporkan komentar yang dibuatnya tentang waktunya di penangkaran.
"Saya tidak bisa mengabaikan apa yang terjadi di media dalam 24 jam terakhir. Segala sesuatunya diambil di luar konteks," kata Argamani dalam sebuah cerita Instagram yang diunggah di akunnya pada 23 Agustus.
“Saya tidak dipukuli dan rambut saya tidak dipotong. Saya berada di sebuah gedung yang dibom oleh Angkatan Udara (Israel). Kutipan persisnya adalah:
'Akhir pekan lalu, setelah penembakan, seperti yang saya katakan, saya mengalami luka di seluruh kepala dan cedera di sekujur tubuh.' Saya tegaskan bahwa saya tidak dipukuli, tetapi cedera di sekujur tubuh akibat runtuhnya sebuah gedung yang menimpa saya,” tambah Argamani.
Ia melanjutkan dengan mengatakan bahwa sebagai “korban 7 Oktober, saya tidak akan membiarkan diri saya menjadi korban lagi.”
Media Israel secara keliru mengutip pernyataan mantan tawanan Israel tersebut yang mengatakan bahwa Hamas memukulinya di sekujur tubuh dan memotong rambutnya saat ia ditawan selama pertemuan dengan perwakilan kedutaan G7 di Tokyo.
Sebelum diperbarui, sebuah artikel di Jerusalem Post yang menggambarkan pengalaman Argamani di penangkaran diterbitkan dengan judul: “Hamas memukuli saya di sekujur tubuh saya.”
Pada awal Juni, Israel melancarkan operasi penyelamatan di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza bagian tengah untuk menyelamatkan Argamani dan tiga tawanan lainnya. Hampir 300 warga Palestina dibantai dalam proses tersebut.
Argamani secara khusus diarak oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu selama pidatonya di Kongres AS pada bulan Juli.