TRIBUNNEWS.COM -- Hamas mengirimkan delegasi ke Mesir pada Sabtu (24/8/2024). Namun delegasi tersebut dipastikan tidak hadiri perundingan gencatan senjata.
Seorang pejabat senior Hamas kepada Al Arabiya mengatakan bahwa pihaknya telah mengirimkan seorang kepercayaannya ke Kairo.
“Delegasi tersebut akan bertemu dengan pejabat intelijen senior Mesir untuk mendapatkan pengarahan tentang perkembangan dalam putaran perundingan gencatan senjata Gaza yang sedang berlangsung," kata sumber Hamas tersebut.
Baca juga: Selain 6 Sandera, Israel Autopsi 4 Mayat Diduga Pejuang Hamas yang Mati Lemas
Meski demikian, jelasnya, ketidakhadiran Hamas dalam perundingan tersebut bukan berarti mereka akan mengambil bagian dalam negosiasi, jelas pejabat tersebut.
Sementara para pejabat AS menyatakan bahwa gencatan senjata telah berada di depan mata.
Meski sinyal dari Israel dan Hamas bahwa terobosan masih sulit dicapai, dengan pertempuran baru yang terus berlanjut di beberapa bagian wilayah Palestina.
Negosiasi terputus-putus selama berbulan-bulan telah membahas masalah yang sama, tetapi pihak-pihak yang bertikai tetap teguh dalam tuntutan mereka.
Harapan untuk resolusi telah meredup karena kedua belah pihak saling menyalahkan atas kegagalan mencapai kesepakatan.
Ketidaksepakatan atas kehadiran militer Israel di masa mendatang di Gaza dan pembebasan tahanan Palestina menghalangi gencatan senjata dan kesepakatan penyanderaan.
Hal tersebut berasal dari tuntutan yang diajukan Israel sejak Hamas menerima versi proposal gencatan senjata yang diungkapkan oleh Presiden AS Joe Biden pada bulan Mei.
Baca juga: Jenderal Purn IDF: Israel Bisa Runtuh dalam Setahun Akibat Perang Atrisi Lawan Hamas-Hizbullah
Rincian implementasi pada isu-isu teknis utama terkait masih sangat menantang.
Tetapi, AS tetap berharap bahwa proposal "penghubung" terakhir yang diajukannya minggu lalu akan menghasilkan terobosan.
Dalam perundingan hari Kamis, Qatar tidak berpartisipasi, meskipun masih menjadi negosiator secara umum.
AS, Qatar, dan Mesir menamai usulan mereka sebagai kesepakatan gencatan senjata.