TRIBUNNEWS.COM -- Ukraina memperingatkan kepada pemerintah Belarusia agar menarik ribuan pasukannya yang terkonsentrasi di wilayah perbatasan dengan kedua negara tersebut.
Kementerian Luar Negeri Ukraina, menyerukan hal tersebut untuk menghindari konflik lebih meluas ke negara tetangga dan agar tak terjadi 'kesalahan tragis'.
Kiev menuding bahwa latihan perang ribuan Belarusia di perbatasan dengan Ukraina hanya sebagai kedok belaka.
Namun pada kenyataannya, pasukan Minsk, mengerahkan sejumlah besar personelnya dengan perlengkapan senjata serta artileri seperti akan berperang.
Yang membuat Ukraina lebih was-was lagi, dari ribuan pasukan, terlihat ada pasukan PMC Wagner.
PMC Wagner adalah laskar tentara bayaran yang kini ditempatkan di Belarusia, setelah tahun lalu berusaha memberontak ke pemerintahan Putin.
"Kami menyerukan agar tindakan tidak bersahabat Belarusia segera diakhiri dan Minsk menarik semua pasukan dari perbatasan negara Ukraina hingga jarak yang melampaui jangkauan sistem tembakan yang tersedia di Republik Belarus," demikian pernyataan Kemenlu Ukraina..
"Kami menyerukan kepada pejabat Belarusia untuk tidak membuat kesalahan tragis di bawah tekanan dari Moskow dan untuk menarik pasukan dari perbatasan kami," kata Kemenlu Ukraina dikutip dari Strana, Senin (26/8/2024).
Kiev memusatkan Pasukan Operasi Khusus, senjata dan peralatan militer, termasuk tank, artileri, MLRS, sistem pertahanan udara, dan peralatan teknik, di wilayah Gomel dekat perbatasan utara Ukraina.
"Kehadiran tentara bayaran dari bekas PMC Wagner juga tercatat," kata Kementerian Luar Negeri.
Departemen tersebut mengindikasikan bahwa latihan tersebut berlangsung "di sekitar fasilitas tenaga nuklir, Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl.
"Kami memperingatkan bahwa jika terjadi pelanggaran perbatasan negara Ukraina oleh Belarus, negara kami akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk melaksanakan hak membela diri yang dijamin oleh Piagam PBB. Pada saat yang sama, semua konsentrasi pasukan, fasilitas militer, dan rute pasokan di wilayah Belarus akan menjadi target hukum bagi Angkatan Bersenjata Ukraina," kata Kementerian Luar Negeri.
Belarusia merupakan negara pendukung kuat Rusia yangs saat ini sedang menginvasi Ukraina.
Hubungan Minsk dengan Kiev terus memanas dalam beberapa waktu terakhir ini.
Sebelumnya Presiden Belarusia menuding Ukraina telah mengarahkan sejumlah drone serangnya ke wilayah negaranya.
Setelah menembaki drone-drone serang tersebut, Lukashenko kemudian memperkuat pertahanan dengan mengerahkan ribuan pasukannya ke wilayah perbatasan.
Akan tetapi langkah Minsk tersebut menimbulkan kecurigaan pihak Ukraina yang sejak terjadinya invasi selalu menuding Belarusia terus membantu Rusia menginvasi wilayah Donbass, Ukraina.