Dalam usulan terbaru Israel, mereka menarik kembali komitmen untuk menarik pasukan dari koridor Philadelphia.
Tidak hanya itu, Israel juga melakukan penyaringan warga Palestina yang mengungsi saat mereka kembali ke wilayah utara daerah kantong yang lebih padat penduduknya saat gencatan senjata dimulai.
Menurut pejabat senior Hamas, tawaran tersebut tidak sesuai persyaratan.
Sehingga Hamas menegaskan pihaknya tetap memilih proposal gencatan senjata yang diumumkan oleh Presiden AS Joe Biden pada 2 Juli.
"Kami tidak akan menerima diskusi tentang penarikan kembali apa yang telah kami sepakati pada 2 Juli atau persyaratan baru," kata pejabat Hamas Osama Hamdan kepada TV Al-Aqsa milik kelompok itu pada hari Minggu (25/8/2024), dikutip dari The New Arab.
Janji AS Kirim Bantuan Militer ke Israel sebesar 3,5 Milyar Dolar
Pada pertengahan bulan Agustus, AS memberikan janji kepada Israel, akan mengirimkan bantuan militer.
Di mana bantuan tersebut sebesar 3,5 milyar dollar untuk senjata dan perlatan militer buatan AS.
Media penyiaran AS pertama kali melaporkan pencairan dana tersebut, yang berasal dari RUU pendanaan tambahan senilai 14,5 dolar miliar untuk Israel yang disahkan oleh Kongres pada bulan April.
Anggaran tambahan tersebut merupakan tambahan dari lebih dari 3 miliar dolar bantuan militer tahunan AS untuk Israel.
Konflik Palestina vs Israel
Israel telah mengabaikan resolusi DK PBB yang menuntut gencatan senjata segera di Gaza.
Sejak 7 Oktober 2023, Israel tidak berhenti melancarkan serangan brutal di Jalur Gaza.
Hingga saat ini, warga Palestina yang tewas akibat serangan Israel telah mencapai 40.435 orang.
Sementara korban luka akibat serangan israel telah mencapai 93.534 warga Palestina.
Lebih dari 10 bulan sejak serangan Israel, sebagian besar wilayah Gaza masih hancur.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Amerika Serikat, Israel-Hamas dan Gencatan Senjata di Gaza