News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Iran Kecam Inggris soal Seruan Gencatan Senjata Gaza: Munafik

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Asap mengepul setelah serangan Israel terhadap sebuah sekolah, yang menampung warga Palestina yang mengungsi, di lingkungan Rimal, Kota Gaza bagian tengah pada tanggal 20 Agustus 2024, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas. (Photo by Omar AL-QATTAA / AFP)

TRIBUNNEWS.COM - Kedutaan Besar Iran di London mengecam pernyataan Menteri Luar Negeri Inggris terkait gencatan senjata Gaza.

Dubes Iran menganggap Menlu Inggris, David Lammy, munafik dalam gencatan senjata di Gaza.

Pasalnya, meski mendukung gencatan senjata Gaza, ia menganggap Inggris mengabaikan banyaknya korban jiwa yang terjadi di Gaza.

"Meskipun Inggris secara terbuka mendukung gencatan senjata, tampaknya tidak ada kekhawatiran tentang ribuan wanita dan anak-anak yang mungkin terbunuh sebelum gencatan senjata tercapai," kata dubes Iran.

Pernyataan ini keluar sesaat setelah Lammy berbicara dengan Menteri Urusan Strategis Israel Ron Dermer.

Dalam pembicaraan tersebut, Lammy justru menegaskan dukungannya terhadap Israel.

Pernyataan Lammy ini membuat Iran geram.

"Rezim Zionis mendapat dukungan penuh atas tindakannya di Palestina, dan negara-negara lain sebaiknya menahan diri dari menanggapi kejahatannya guna menghindari meningkatnya ketegangan," tulis kedutaan pada X, dikutip dari The New Arab.

Selama ini, Iran menuduh negara-negara Barat, termasuk Inggris, menerapkan 'standar ganda'.

Tuduhan ini tepatnya ketika negara-negara Barat menentang pernyataan Dewan Keamanan PBB yang disusun Rusia yang akan mengutuk serangan Israel terhadap kompleks kedutaan Iran di Suriah.

Sementara itu, ketegangan meningkat antara Iran dan Israel setelah terbunuhnya pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh di Teheran pada akhir Juli 2024.

Baca juga: Akui Tak Sanggup Lawan Iran dan Proksinya, Jenderal Israel Minta IDF Akhiri Dulu Perang di Gaza

Iran bersumpah akan membalas kematian Haniyeh terhadap Israel.

Meski belum memberikan informasi lebih lanjut terkait kapan serangan balasan akan diluncurkan, Wakil komandan Korps Garda Revolusi Islam, Ali Fadavi berjanji akan memberi hukuman berat pada Israel.

"Perintah pemimpin tertinggi mengenai hukuman berat terhadap Israel dan balas dendam atas darah martir Ismail Haniyeh sudah jelas dan eksplisit dan akan dilaksanakan dengan cara sebaik mungkin," kata Wakil komandan Korps Garda Revolusi Islam, Ali Fadavi, dikutip dari Al Jazeera.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini