Dikutip dari Forbes, Durov meninggalkan Rusia juga dikarenakan dirinya enggan bekerja sama dengan Dinas Rahasia Rusia dan menyediakan data terenkripsi dari pengguna media sosial pertamanya tersebut.
Orang terkaya di dunia
Beberapa pihak menyebut Durov sebagai 'Zuckerberg'nya Rusia karena meluncurkan Vkontakte pada usia 22 tahun.
Selain Vkontakte dan Telegram, Pavel bersama saudaranya Nikolai juga pernah membuat sebuah sistem blockchain bernama TON.
Mereka berhasil mengumpulkan dana sebesar US$1,7 miliar dari para investor untuk menciptakan perusahaan ini.
Sayangnya, sistem ini ditutup setelah SEC melarangnya.
Lebih lanjut, hubungan Durov dan Rusia tak selesai ketika ia meninggalkan negara tersebut.
Rusia memblokir Telegram pada 2018 setelah aplikasi tersebut menolak untuk mematuhi perintah pengadilan untuk memberikan akses kepada layanan keamanan negara ke pesan terenkripsi milik penggunanya.
Pemblokiran tersebut dihentikan pada 2020 usai Telegram menyetujui untuk melawan terorisme dan ekstremisme di platformnya.
Durov diketahui pernah datang ke Indonesia dan menggelar pertemuan dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika era Rudiantara, di Jakarta, Selasa (1/8/2017).
Saat itu, Telegram sempat diblokir Indonesia karena ogah menuruti berbagai aturan.
Apa itu Telegram?
Dikutip dari CNBC, Telegram adalah layanan obrolan berbasis teks yang tampilannya mirip seperti WhatsApp.
Chat di Telegram digunakan oleh ratusan juta orang di seluruh dunia sebagai alat komunikasi sehari-hari yang mudah digunakan.
Pengguna juga dapat mengunggah Story, membuat grup, atau membuat apa yang disebut sebagai saluran.
Sebuah saluran dapat dikunjungi jutaan pelanggan dan menjadi wadah yang berpengaruh untuk menampung berita dan informasi.