TRIBUNNEWS.COM - Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) melaporkan bahwa Pasukan Pendudukan Israel mencegah tim medis memasuki kamp pengungsi Nour Shams, dekat Tulkarm di Tepi Barat yang diduduki.
Ini terjadi ketika pasukan pendudukan menyerbu kamp dan menewaskan puluhan warga Palestina, serta melukai banyak lainnya, Middle East Monitor melaporkan.
Wakil Direktur Bulan Sabit Merah di Tulkarm, Ahmad Zahran mengatakan kalau sejak Selasa (27/8/2024) malam, Pasukan Israel menutup semua pintu masuk ke kamp Nur Shams.
"(Pasukan Israel) mencegah tim medis masuk," paparnya, dikutip dari Al Jazeera.
"Kami telah menerima laporan mengenai keadaan darurat medis, termasuk kasus yang memerlukan dialisis dan persalinan di kamp, tetapi hingga pukul 14:31 GMT, tim kami belum dapat menjangkau satu pun pasien tersebut," jelasnya.
Zahran mengatakan timnya kemudian menghubungi Komite Internasional Palang Merah (ICRC) untuk memfasilitasi kerja tim medis.
Sayangnya, situasi tetap tidak berubah.
"Tentara mengepung rumah sakit di Tulkarem, menggeledah ambulans, dan memeriksa kartu identitas pasien dan yang terluka, yang menyebabkan keterlambatan dan hambatan dalam kerja tim medis," bebernya.
Baca juga: PBB Sebut IDF Sengaja Halangi Konvoi Bantuan Masuk Gaza Utara hingga Cegat Ambulans PCRS
Operasi di Tepi Barat
Pada dini hari kemarin saja, Pasukan Pendudukan Israel melancarkan operasi militer berskala besar di Tepi Barat utara, yang terbesar sejak 2002, menewaskan sepuluh warga Palestina dan melukai 22 lainnya.
Serangan itu merupakan bagian dari peningkatan serangan militer Israel di Tepi Barat sejak meluncurkan kampanye pengeboman brutal di Gaza pada Oktober tahun lalu.
Israel klaim tewaskan pejuang Palestina dalam baku tembak di Tepi Barat
Militer Israel mengatakan pasukannya membunuh Komandan Batalyon Tulkarem, Mohamed Jaber, juga dikenal sebagai Abu Shuja'a.
Selain Abu Shuja'a, empat pejuang Palestina lainnya dalam baku tembak di kamp pengungsi Nur Shams di Tepi Barat yang diduduki.
Dikatakan bahwa para pejuang bersembunyi di sebuah masjid.
Diklaim bahwa Abu Shuja'a telah mengarahkan penembakan dan pembunuhan seorang pria Israel di Qalqilya pada bulan Juni.
Jumlah korban tewas di Gaza meningkat
Serangan militer Israel di Gaza telah menewaskan 68 orang dan melukai 77 orang dalam 24 jam terakhir, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Korban jiwa tersebut menjadikan jumlah total korban tewas di daerah kantong itu selama perang menjadi 40.602, dengan 93.855 orang terluka.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)