TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini perkembangan terkini perang Rusia dan Ukraina hari ke-918 pada Kamis (29/8/2024).
Pada tengah lama, Rusia meluncurkan beberapa kelompok drone dari utara dan selatan Ukraina.
Peringatan serangan udara skala besar telah diumumkan, dengan perkiraan 60 drone Rusia tercatat di Ukraina pada pukul 01.00 waktu setempat.
Pada pukul 03.00 waktu setempat, UAV Rusia terus meneror warga Ukraina dan drone terdeteksi di Vinnitsa dan Sumy, seperti diberitakan Telegraf.
Anggota NATO Minta Ukraina Diberi Izin Serang Wilayah Rusia
Beberapa negara NATO menyerukan pencabutan pembatasan penggunaan senjata yang dipasok oleh sekutu barat oleh Ukraina, terutama rudal jarak jauh.
"Negara-negara NATO mengutuk serangan besar Rusia yang tanpa pandang bulu minggu ini di Ukraina. Kepala NATO, Jens Stoltenberg, mengatakan para anggota menegaskan kembali komitmen mereka untuk meningkatkan bantuan militer mereka ke Ukraina," kata sumber diplomatik yang menghadiri dewan NATO-Ukraina di Brussels, kepada Agence France-Presse Rabu (28/8/2024).
"Kita harus terus menyediakan Ukraina dengan peralatan dan amunisi yang dibutuhkannya untuk mempertahankan diri terhadap invasi Rusia. Ini penting bagi kemampuan Ukraina untuk tetap bertempur," lapor AFP, mengutip perkataan Jens Stoltenberg.
Polandia Protes Gara-gara Ukraina Tak Boleh Pakai Senjata Jarak Jauh di Rusia
Menteri luar negeri Polandia, Radosław Sikorski, mengomentari kebijakan sekutunya yang melarang Ukraina menggunakan senjata jarak jauh di wilayah Rusia.
Menurutnya hal ini tidak adil karena Rusia bisa menggunakan senjata jarak jauh di Ukraina, sementara Ukraina tidak bisa membalasnya.
Baca juga: Rusia Usir Pasukan Ukraina dari Kamyshevka
"Sekutu harus membiarkan Ukraina berperang dengan apa pun yang dimilikinya, dengan apa pun yang telah kita berikan kepada mereka dan mari kita berikan lebih banyak lagi kepada mereka," katanya, seperti diberitakan The Guardian.
Radoslaw Sikorski kembali mengusulkan untuk langsung menyita aset Rusia senilai $320 miliar yang disimpan di negara-negara Barat, daripada hanya meminjamkan uang dari hasil penjualannya.
Sekutu Ukraina Takut Memprovokasi Serangan Besar Rusia
Menteri luar negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, mengatakan dalam percakapan siaran dengan Menteri luar negeri Polandia, Radosław Sikorski, bahwa masalah terbesar yang dihadapi Ukraina adalah ketakutan sekutunya akan eskalasi.
“Perang selalu tentang banyak perangkat keras – uang, senjata, sumber daya – tetapi masalah sebenarnya selalu ada di sini, di kepala … Sebagian besar mitra kami takut membahas masa depan Rusia … Ini adalah sesuatu yang sangat menjengkelkan karena jika kita tidak berbicara tentang masa depan sumber ancaman , maka kita tidak dapat membangun strategi,” katanya.
Zelensky Ingin Akhiri Perang dengan Kalahkan Rusia
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, kembali menyerukan kepada sekutunya untuk mengizinkan pasukan Ukraina menggunakan senjata dari mereka di wilayah Rusia.
Ia yakin serangan langsung ke wilayah Rusia akan memberikan pukulan telak kepada Presiden Rusia, Vladimir Putin.
“Kami terus bersikeras bahwa ketegasan sekarang, mencabut pembatasan terhadap Ukraina untuk serangan jarak jauh sekarang, akan membantu kami mengakhiri perang secepat mungkin dengan cara yang adil bagi Ukraina dan seluruh dunia," kata Zelensky.
Presiden Ukraina mengatakan serangan bom luncur Rusia di kota timur Kupyansk telah mengakibatkan kematian, melukai 14 orang dan merusak balai kota.
Rusia Hantam Kampung Halaman Zelensky Lagi
Rusia kembali meluncurkan serangan ke Kryvyi Rih pada Rabu, dua hari setelah serangan rudal Rusia di sebuah hotel di Kryvyi Rih menewaskan empat orang dan melukai lima orang.
Serangan terbaru itu melukai sembilan warga sipil dan menghancurkan 230 mobil.
“Saat Kryvyi Rih sedang berkabung, musuh menyerang lagi dan sekali lagi dia mengincar warga sipil," kata gubernur daerah Dnipropetrovsk, Serhii Lysak.
Serangan Rusia di Donetsk Makin Intens
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengatakan situasinya sangat sulit di sekitar Pokrovsk di wilayah Donetsk.
"Upaya utama Rusia dan pasukan terbesar terkonsentrasi di sana," kata Zelensky.
Sementara itu, Staf umum Ukraina mengatakan ada pertempuran sengit di sejumlah desa yang dekat dengan kota itu.
Kementerian pertahanan Rusia mengumumkan kemarin bahwa pasukan Rusia telah merebut pemukiman lain sejauh 20 km (12 mil) dari Pokrovsk, tempat otoritas Ukraina telah memerintahkan evakuasi wajib.
6 Orang Tewas Akibat Serangan Rusia di Donetsk
Pengeboman Rusia di wilayah Donetsk menewaskan enam orang pada hari Rabu, menurut laporan gubernur setempat, Vadym Filashkin.
"Pada pagi hari, Rusia menewaskan empat orang dan menghancurkan sebuah rumah di Izmailivka," kata Vadym Filashkin, seraya menambahkan dua orang lagi tewas dalam serangan terpisah di dekat Chasiv Yar yang merusak lebih dari selusin rumah.
Sekitar 30.000 orang masih tinggal di Pokrovsk dan desa-desa sekitarnya sementara evakuasi terus berlanjut.
Ukraina Akui Serang Depot Minyak Rusia
Intelijen militer Ukraina mengaku bertanggung jawab atas serangan yang telah dikonfirmasi yang menyebabkan sebuah depot minyak terbakar di wilayah Rostov, Rusia.
Mereka mengatakan fasilitas tersebut terlibat langsung dalam pasokan pasukan pendudukan Rusia.
Dalam serangan Ukraina pertama yang diketahui di wilayah Kirov, Rusia, tiga pesawat nirawak Ukraina menghantam sebuah depot minyak , membakarnya.
Rusia Blacklist 92 Warga AS
Kementerian luar negeri Rusia mengatakan pihaknya melarang masuk ke Rusia bagi 92 warga negara AS termasuk wartawan, pengacara , dan pimpinan perusahaan-perusahaan industri militer utama atas apa yang digambarkannya sebagai sikap Russophobia Washington.
The Wall Street Journal, yang wartawannya Evan Gershkovich dibebaskan bulan ini dalam pertukaran tahanan setelah 16 bulan ditahan Rusia, menggambarkan larangan tersebut sebagai hal "menggelikan" dan bagian dari serangan terhadap kebebasan pers.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)