TRIBUNNEWS.COM -- Serangan besar-besaran Rusia ke Ukraina pada awal pekan ini ternyata membuat militer Kiev rugi besar.
Pesawat andalan bantuan Barat, jet tempur F-16 dikabarkan menjadi salah satu korban gempuran rudal-rudal Rusia.
Satu pesawat ini merupakan bagian dari enam F-16 yang telah ditransfer ke Ukraina pada akhir Juli lalu. Kini F-16 Ukraina tersisa lima unit.
Baca juga: Jenderal NATO Sebut Ukraina Akan Kalah Perang dengan Rusia Kecuali AS Turun Tangan
Media asal Amerika Serikat, The Wall Street Journal (WSJ) mengabarkan, seorang pejabat AS telah menginformasikan jatuhnya pesawat buatan AS tersebut.
WSJ melaporkan, pejabat AS tersebut mengindikasikan pesawat tersebut tidak ditembak jatuh oleh pasukan Moskow, meski hancurnya F-16 tersebut terjadi selama serangan besar-besaran.
"Pesawat jatuh kemungkinan besar karena kesalahan pilot," kata pejabat tersebut.
Media Ukraina, Strana mencatat bahwa salah satu pilot tempur F-16, Letnan Kolonel Oleksiy Mes gugur saat menjalankan misinya pada hari Senin (26/8/2024).
Dewan Kota Lutsk pada Kamis (29/8/2024) kemarin melaporkan Letkol Mes tewas di dalam pesawat yang jatuh tersebut.
Namun belum ada laporan resmi mengenai gugurnya perwira penerbangan berpengalaman tersebut.
Sama halnya dengan hilangnya satu pesawat jet F-16 yang masih misterius. Belum ada konfirmasi resmi baik dari Ukraina maupun Barat sebagai pendukung utama Kiev melawan Rusia.
Baca juga: Hadapi Rusia, AS Lengkapi Jet Tempur F-16 Ukraina dengan Peralatan Perang Elektromagnetik
Berita gugurnya Mes tidak langsung dibantah oleh layanan pers Wing Tempur ke-144 Angkatan Udara Garda Nasional AS. Layanan ini sebelumnya melaporkan bahwa Mes sedang menjalani pelatihan F-16 di Amerika Serikat.
Akan tetapi CNN internasional melaporkan bahwa Letkol Oleksey Mes-lah yang menunggangi pesawat tempur buatan AS yang jatuh tersebut.
Akan tetapi Strana memberikan fakta bahwa pesawat perang yang dikendalikan Mes ini turut ambil bagian dalam operasi menangkis serangan besar-besaran Rusia ke Ukraina pada hari Senin lalu.
Hal itu disebutkan sendiri oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam konferensi pers pada Selasa (27/8/2024) bahwa pesawat F-16-nya terlibat langsung membendung serangan Moskow.