"Saya ingin menegaskan hal berikut: cara paling aman dan efektif untuk melindungi anak-anak dari virus polio, apa pun variannya, adalah dengan memvaksinasi mereka," kata Juru bicara PBB Stephane Dujarric kepada wartawan di New York minggu lalu.
“Vaksin ini aman. Efektif, dan menawarkan perlindungan berkualitas tinggi. Vaksin ini direkomendasikan secara global untuk wabah virus polio tipe dua oleh Organisasi Kesehatan Dunia.”
Dujarric mengatakan lebih dari 1,2 miliar dosis vaksin yang sama telah digunakan untuk melindungi anak-anak di sekitar 40 negara setelah diluncurkan pada Maret 2021.
6. Apa saja kendalanya?
Chessa Latifi, Wakil Direktur Kesiapsiagaan dan Respons Darurat di Project HOPE, mengatakan perang, pemindahan paksa, dan rusaknya sistem perawatan kesehatan di Gaza dapat menghambat upaya vaksinasi.
“Saya yakin sangat tidak mungkin kampanye vaksin akan menjangkau 90 persen anak yang perlu divaksinasi,” kata Latifi kepada Al Jazeera dari Los Angeles.
“Tidak ada jaminan keselamatan. Orang-orang yang perlu membawa anak-anak mereka ke klinik-klinik ini – pertama-tama, apakah mereka memiliki akses ke klinik? Apakah mereka memiliki bahan bakar atau sarana untuk pergi ke klinik? Apakah aman? Apakah aman bagi staf untuk pergi ke klinik? Saya tahu bahwa kita memiliki jeda kemanusiaan singkat ini. Tetapi apakah itu cukup? Tidak,” katanya.
7. Apakah kegiatan ini dapat membantu mencegah penyebaran polio?
Latifi, yang organisasinya beroperasi di Gaza, juga mengatakan program vaksinasi saja tidak akan membantu mencegah penyebaran virus.
“Kampanye vaksin tidak mengatasi masalah inti, yaitu kurangnya kebersihan, sanitasi, dan air bersih,” katanya.
“Karena jika kita memiliki komponen-komponen tersebut – air bersih, fasilitas yang layak untuk mandi dan kakus – kita tidak akan terjangkit polio.
Namun infrastruktur ini telah hancur total.
Ada banyak orang yang tinggal di kamp-kamp ad hoc. Ini situasi yang sangat sangat berbahaya.”
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)