Radio Angkatan Darat Israel mengatakan bahwa keempatnya dapat dikembalikan hidup-hidup jika kesepakatan pertukaran tawanan telah dicapai.
Hamas mengatakan keenam warga Israel itu tewas oleh rudal Israel, dan menambahkan bahwa, jika Presiden AS Joe Biden khawatir tentang kehidupan mereka, dia bisa saja menghentikan dukungannya terhadap agresi Israel.
Ezzat Resheq, anggota Biro Politik Hamas, mengatakan: “Tidak seperti Biden, kami sangat ingin mereka tetap hidup, dan itulah sebabnya kami menerima usulan gencatan senjata, dan resolusi Dewan Keamanan, sementara Netanyahu menentangnya.”
Resheq menyatakan bahwa Israel dan Amerika Serikat bertanggung jawab atas kematian tawanan Israel dengan menolak gencatan senjata dan melanjutkan genosida di Gaza.
Sejak 7 Oktober 2023, Israel telah membombardir Gaza melalui darat, laut, dan udara, yang mengakibatkan tewasnya sedikitnya 40.691 warga Palestina, dan melukai 94.060 lainnya, sebagian besar anak-anak, wanita, dan orang tua.
Di samping itu, ribuan orang yang masih terjebak di bawah reruntuhan, di jalan-jalan yang dibombardir dan di gang-gang yang hancur sementara petugas medis dan tim penyelamat tidak dapat menjangkau mereka.
Di antara warga Palestina yang terbunuh terdapat sedikitnya 16.589 anak-anak, 11.207 wanita, 182 jurnalis dan 23 responden darurat, 885 staf medis, 82 staf Pertahanan Sipil, dan 203 staf UNRWA.
SUMBER: Independent Catholic News, skwawkbox, IMEMC