Penemuan 6 Jasad Tawanan Israel Picu Aksi Buruh, Serikat Buruh Umumkan Pemogokan Umum atau Mogok Massal
TRIBUNNEWS.COM- Serikat buruh nasional Israel mengumumkan pemogokan umum setelah sejumlah tawanan ditemukan tewas di Gaza.
Aksi demonstrasi itu dilakukan untuk mendesak pemerintah Benjamin Netanyahu mencapai gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tahanan dengan Hamas.
Sekretaris Jenderal serikat pekerja nasional Israel mengumumkan pemogokan umum pada tanggal 2 September sebagai protes terhadap penolakan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk mencapai pertukaran tahanan segera dan kesepakatan gencatan senjata Gaza, Axios melaporkan .
Pemogokan tersebut akan memengaruhi kotamadya Yerusalem, Tel Aviv, dan Haifa, bersama dengan berbagai universitas, kementerian pemerintah, dan jaringan transportasi umum.
"Kesepakatan penyanderaan terhenti karena pertimbangan politik dalam negeri," kata sekretaris jenderal Histadrut, Arnon Bar David, dalam konferensi pers yang dihadiri keluarga para sandera.
"Alih-alih kesepakatan, kami malah mendapatkan kantong mayat. Kami berharap intervensi kami dapat mengejutkan mereka yang perlu dikejutkan. Saya menyerukan kepada rakyat Israel untuk turun ke jalan dan menyuarakan seruan para sandera dan keluarga mereka," katanya.
Pengumuman pemogokan umum pada hari Senin terjadi setelah tentara Israel menemukan enam tawanan tewas di dalam terowongan di kota paling selatan Gaza, Rafah, semalam.
Para tawanan "dibunuh secara brutal" oleh Hamas sebelum pasukan tiba, demikian klaim pernyataan militer Israel pada Minggu pagi.
Sebaliknya, seorang pejabat senior Hamas menyatakan bahwa keenam tawanan Israel tersebut tewas akibat serangan udara Israel yang sedang berlangsung, yang juga telah menewaskan puluhan ribu warga Palestina di Gaza sejak 7 Oktober.
Bulan lalu, enam tawanan Israel lainnya ditemukan tewas di Gaza selatan.
Situs berita berbahasa Ibrani Ynet melaporkan pada saat itu bahwa mereka mati lemas karena karbon dioksida, yang membanjiri terowongan tempat mereka berada akibat serangan udara tentara Israel.
Pejabat Israel mengatakan sedikitnya tiga tawanan yang ditemukan tewas pada hari Minggu seharusnya dibebaskan pada tahap pertama kesepakatan gencatan senjata yang saat ini sedang dinegosiasikan.
Keluarga para tawanan akan mengadakan demonstrasi massal di luar markas militer Israel pada Minggu malam.