News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Sandera Israel Terabaikan, Netanyahu Lebih Pilih Koridor Philadelphia, demi Kepentingan Politik?

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sayap bersenjata Hamas, Brigade Al-Qassam merilis video di mana Netanyahu lebih memilih keuntungan politiknya sendiri daripada para tawanan di Gaza.

TRIBUNNEWS.COM - Sayap bersenjata Hamas, Brigade Al-Qassam merilis sebuah video pada awal September 2024.

Video tersebut dirilis dan ditujukan kepada para pemukim Israel.

Dalam video tersebut, Al-Qassam menjelaskan bahwa pasukan pendudukan (IDF) sengaja membunuh tawanan yang berada di Gaza.

Setelah membunuh mereka, jasad para tawanan ini baru dikembalikan ke keluarga.

Selain itu, Al-Qassam juga mengatakan bahwa para tawanan ini seharusnya dibebaskan pada tahap pertama kesepakatan gencatan senjata.

Video tersebut juga menunjukkan pernyataan terbaru Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Di mana Netanyahu lebih memilih keuntungan politiknya sendiri daripada para tawanan di Gaza.

Keuntungan yang dimaksud adalah koridor Philadelphia.

"Jika saya harus memilih antara Philadelphia dan pembebasan tawanan, saya akan memilih Philadelphia," kata Netanyahu, dikutip dari Al Mayadeen.

Sebelum video berakhir, terdapat rekaman serangan udara Israel di berbagai lokasi di Gaza, gambar tawanan.

Terakhir, terdapat pernyataan "Netanyahu memilih Koridor Philadelphia daripada pembebasan tawanan Anda."

Netanyahu Sengaja Korbankan Sandera

Baca juga: Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata, Netanyahu Disalahkan usai Tewasnya Tawanan Israel di Gaza

IDF mengumumkan telah menemukan 6 jasad tahanan israel di sebuah terowongan di Rafah, Jalur Gaza Selatan pada hari Minggu (1/9/2024).

Ditemukannya 6 jasad sandera ini memicu kemarahan yang meluas di kalangan pemukim Israel.

Para pemukim menggelar aksi mogok massal pada hari Senin (2/9/2024).

Aksi mogok ini bertujuan untuk menekan Netanyahu agar menyetujui kesepakatan pertukaran sandera.

Atas ditemukannya 6 jasad tawanan Israel ini, rapat kabinet mingguan Israel yang dijadwalkan pada hari Minggu dibatalkan.

Beberapa menteri mendesak Netanyahu untuk mempertimbangkan koridor Philadelphia dan memilih untuk membebaskan tawanan.

Seorang pejabat Israel menuduh Netanyahu sengaja membunuh para tawanan dan melakukan aksi brutal.

"Netanyahu tahu apa yang dia lakukan, dan tangannya berlumuran darah," kata seorang pejabat tersebut kepada surat kabar Israel Haaretz.

Sementara seorang menteri Likuid mengatakan bahwa Netanyahu sengaja mencari alasan untuk menunda kesepakatan pertukaran sandera.

"Ia telah memilih untuk menyelamatkan koalisinya daripada para tawanan, yang pada dasarnya mengutuk mereka untuk mati di tawanan," kata menteri Likuid kepada situs berita Israel Walla!

Konflik Palestina vs Israel

Israel telah mengabaikan resolusi DK PBB yang menuntut gencatan senjata segera di Gaza.

Sejak 7 Oktober 2023, Israel tidak berhenti melancarkan serangan brutal di Jalur Gaza.

Hingga saat ini, warga Palestina yang tewas akibat serangan Israel telah mencapai 40.700 orang.

Sementara korban luka akibat serangan Israel telah mencapai 94.100 warga Palestina.

Lebih dari 10 bulan sejak serangan Israel, sebagian besar wilayah Gaza masih hancur.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel Lain Terkait Brigade Al-Qassam, Netanyahu dan Koridor Philadelphia

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini