Senat memulai penyelidikan terhadap aktivitasnya pada bulan Mei, dua bulan setelah pihak berwenang menggerebek sebuah kasino di kota Bamban dan mengungkap apa yang dikatakan pejabat penegak hukum sebagai penipuan yang dilakukan dari sebuah fasilitas yang dibangun di atas tanah yang sebagian dimiliki oleh wali kota.
Penemuan ini memicu kemarahan publik dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr kemudian memerintahkan larangan terhadap operator permainan daring atas dugaan hubungan mereka dengan kejahatan terorganisir.
Marcos juga berjanji akan mengejar mereka yang “membantu pelariannya”.
Pihak berwenang meyakini mungkin ada beberapa ratus entitas perjudian daring ilegal yang menjalankan pusat penipuan di bawah pengawasan pejabat publik.
Alice Guo Dituduh Mata-mata China
Alice Guo dituduh mengizinkan sindikat perdagangan manusia dan pusat penipuan beroperasi di kotanya dengan menyamar sebagai kasino online.
Para senator Filipina juga menuduhnya sebagai agen atau mata-mata China karena jawaban-jawabannya “tidak jelas” saat menanggapi pertanyaan tentang asal usulnya.
Polisi telah mengajukan tuntutan pidana terhadapnya, sementara badan anti-korupsi Filipina baru-baru ini memecatnya dari jabatannya dengan alasan “pelanggaran berat”.
Alice membantah semua tuduhan tersebut.
Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr, mengatakan dia akan "membongkar pelaku yang telah mengkhianati kepercayaan masyarakat dan membantu pelariannya [Alice Guo]."
Dia juga memerintahkan paspor Filipina milik Guo dinyatakan tidak berlaku.
Alice Guo membantah tudingan bahwa dia mata-mata China.
Dia mengaku dirinya merupakan "anak di luar nikah" antara pria asal China dan asisten rumah tangga asal Filipina.
Bamban adalah kota yang biasa-biasa saja di daerah penghasil padi di sebelah utara ibu kota Filipina, Manila.
Perempuan berkacamata, berambut hitam panjang, dan suka mengenakan pakaian berwarna pink di depan umum ini berbicara bahasa Tagalog tanpa logat asing.