Tim forensik mengatakan ditemukan luka tembak pada bagian kepala dan sejumlah luka pada bagian tubuh lainnya.
“Mereka tampaknya meninggal 48 hingga 72 jam sebelum autopsi, yaitu antara Kamis dan Jumat pagi,” kata juru bicara Kementerian Kesehatan Israel, Shira Solomon, pada Minggu, seperti diberitakan Yedioth Ahronoth.
Menyusul penemuan itu, Abu Ubaida mengatakan pada Selasa (3/9/2024), Brigade Al-Qassam telah mengeluarkan instruksi baru kepada para penjaga sandera jika tentara Israel mendekati tempat mereka.
Pengumuman itu disertai sebuah foto yang menunjukkan salah satu pejuangnya memegang pistol di tangannya di depan seorang tahanan.
Juru bicara Brigade Al-Qassam itu menegaskan, instruksi baru tersebut sebagai respons atas pembantaian 274 warga Palestina oleh Israel dalam operasi penyelamatan 4 sandera di kamp Nuseirat pada 8 Juni 2024.
Jumlah Korban di Jalur Gaza
Saat ini, Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 40.819 jiwa dan 94.291 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Rabu (4/9/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Al Quds.
Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023) untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.
Israel memperkirakan kurang lebih ada 109 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel