TRIBUNNEWS.COM - Sayap militer gerakan Hamas, Brigade Al-Qassam, menerbitkan video Ori Danino (25), satu dari enam sandera Israel yang ditemukan tewas di Jalur Gaza pada Sabtu (31/8/2024).
Video itu diawali dengan pernyataan juru bicara Brigade Al-Qassam, Abu Ubaida.
“Harga yang akan kami ambil untuk menukar 5 atau 10 tahanan hidup adalah harga yang sama yang akan kami ambil untuk menukar semua tahanan yang masih hidup jika tembakan musuh tidak membunuh mereka," kata Abu Ubaida dalam video yang dirilis Brigade Al-Qassam di Telegram pada Selasa (3/9/2024).
Sehari sebelumnya, Brigade Al-Qassam telah menerbitkan video Eden Yerushalmi (24), satu dari enam sandera tersebut.
Sama seperti Eden Yerushalmi, Ori Danino juga menyampaikan kritik terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang tidak segera menyetujui kesepakatan pertukaran tahanan dengan Hamas.
Ori Danino yang berasal dari kota Yerusalem adalah salah satu sandera yang ditangkap oleh Hamas saat berada di festival musik Nova di perbatasan Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023.
"Di mana Anda (Netanyahu) ketika dia menembak saya? Ketika kami tidak tahu ke mana harus lari?" kata Ori Danino dalam video itu.
"Pemerintah (Israel) harus melakukan segalanya untuk mengembalikan para tahanan ke rumah mereka hidup-hidup melalui kesepakatan pertukaran," lanjutnya.
Ia juga mengkritik lambannya Netanyahu untuk menyetujui pertukaran tersebut, hingga para sandera terancam tidak bisa pulang hidup-hidup.
"Kami hidup dalam kondisi yang sangat sulit di sini, tidak ada makanan, air, atau listrik. Pemboman Israel tidak berhenti," katanya.
“Orang-orang Israel, jangan mengabaikan kami. Tetap lakukan segalanya hingga kami keluar hidup-hidup dan mencapai pertukaran tahanan. Keluarkan kami hidup-hidup karena dalam keadaan seperti ini, tak seorang pun bisa bertahan," tambahnya, seperti diberitakan Al Mayadeen.
Baca juga: Jubir Brigade Al-Qassam Abu Ubaida Rilis Instruksi Baru: Sandera Israel Bisa Pulang di Dalam Peti
Penemuan 6 Mayat Sandera dan Hasil Autopsi Israel
Sebelumnya, militer Israel menemukan enam mayat sandera di dalam terowongan di Rafah, Jalur Gaza selatan pada Sabtu (31/8/2024).
Identitas enam mayat tersebut adalah Alex Lobanov, Eden Yerushalmi, Almog Sarusi, Sersan Kepala Ori Danino, Hersh Goldberg-Polin, dan Carmel Gat, seperti diberitakan BBC.
Kementerian Kesehatan Israel melaporkan hasil autopsi yang dilakukan pada Minggu (1/9/2024) pagi terhadap enam mayat sandera.