News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Perang Rusia-Ukraina Hari ke-924: Para Menteri Mundur, Zelensky Rombak Kabinet Lagi

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Suci BangunDS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky. Kabinet pemerintahan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kembali dirombak. Alasannya adalah demi memperkuat pemerintahan. Berikut ini serangkaian peristiwa yang berlangsung dalam perang Rusia-Ukraina hari ke-924 pada Rabu (4/9/2024).

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini serangkaian peristiwa yang berlangsung dalam perang Rusia-Ukraina hari ke-924 pada Rabu (4/9/2024).

Kabinet pemerintahan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kembali dirombak.

Perombakan dimulai pada hari Selasa (3/9/2024), ketika beberapa menteri Ukraina mengundurkan diri.

Seorang ajudan Presiden juga ada yang dipecat.

Melalui pidato malamnya, Zelensky mengatakan, perombakan dilakukan demi memperkuat pemerintahan.

“Musim gugur akan sangat penting bagi Ukraina. Dan lembaga-lembaga negara kita harus dibentuk sehingga Ukraina mencapai semua hasil yang kita butuhkan,"

"Kita harus memperkuat beberapa bidang dalam pemerintahan, dan keputusan-keputusan tentang personel telah disiapkan," katanya, dikutip dari The Guardian.

Selengkapnya, simak peristiwa lainnya di artikel ini.

Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-924:

  1. Mengenai perombakan kabinet Ukraina ini, Iryna Vereshchuk, yang menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri dan Menteri Reintegrasi, yang juga mengundurkan diri, menulis di media sosialnya:

    “Memulai kembali … setelah hampir tiga tahun di pemerintahan, (saya mengajukan) pengunduran diri hari ini.

    Saya berterima kasih kepada Presiden atas kepercayaannya, terima kasih kepada Perdana Menteri dan anggota pemerintahan atas kerja sama mereka …

    Terima kasih kepada tim kementerian reintegrasi atas kerja dan dedikasi mereka!”

    Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-923: Anggota ICC Wajib Tangkap Putin, Mongolia Malah Gelar Karpet Merah

  2. Sementara itu, David Arakhamia, Kepala fraksi parlementer Partai Pelayan Rakyat mengatakan:

    “Sesuai yang dijanjikan, perombakan besar-besaran pemerintahan dapat diharapkan minggu ini.

    Lebih dari 50 persen staf kabinet menteri akan diganti. Besok kita akan memiliki hari pemecatan, dan lusa akan ada hari pengangkatan," katanya.
  3. Menteri Produksi Senjata, Oleksandr Kamyshin juga mengundurkan diri karena akan menduduki jabatan lain di bidang pertahanan.

    Wakil PM lainnya, Olha Stefanishyna mengundurkan diri bersama pejabat lainnya.

    Melalui sebuah dekrit, Zelensky memberhentikan Rostyslav Shurma, salah satu wakil kepala stafnya, yang memegang jabatan ekonomi.
  4. Peristiwa itu, terjadi saat warga Ukraina terhuyung-huyung akibat rudal Rusia yang menghantam lembaga pelatihan militer dan rumah sakit terdekat di kota Poltava, menewaskan sedikitnya 51 orang dan melukai lebih dari 200 lainnya.

    Mayat-mayat, beberapa berseragam, tergeletak di tanah yang tertutup debu dan puing-puing.

    Personel militer termasuk di antara korban di Institut Komunikasi Militer, para pejabat mengonfirmasi.
  5. Di saat Rusia menggempur Ukraina, Presiden Vladimir Putin dengan bebas mengunjungi Mongolia.

    Padahal, Putin berada dalam ancaman penangkapan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).

    Di Mongolia, Putin bahkan menerima sambutan karpet merah.

    Ia juga berbincang dengan Presiden Mongolia, Ukhnaagiin Khürelsükh.

    Kecaman internasional meluas, Ukraina menyerukan, agar Mongolia menghadapi "konsekuensi".
  6. Kementerian Luar Negeri Ukraina mengecam apa yang disebutnya sebagai upaya Rusia untuk "menuduh Ukraina atas dugaan provokasi terhadap keselamatan nuklir" .

    Dikatakan bahwa Rusia telah mengintensifkan "kampanye disinformasi untuk mengalihkan perhatian dari tindakan kriminalnya sendiri " di Zaporizhzhia.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini